Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Didikan "Senyap" Ayah dan Ibu untuk Mencintai Buku

21 Oktober 2022   19:00 Diperbarui: 22 Oktober 2022   02:25 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Shutterstock via KOMPAS.COM)

Di waktu saya masih belia, Stasiun teve belum sebanyak sekarang. Meskipun begitu, ayah dan ibu tetap mengingatkan supaya membagi waktu dengan bijak, terutama waktu belajar.

Di era sekarang, dengan kehidupan yang semakin kompleks dan kemudahan dalam memilih hiburan, orangtua harus jeli dan cermat dalam menetapkan yang terbaik untuk buah hati.

Terkait teve, tentu saja penggunaannya harus dibatasi. Tentukan jam tayang televisi untuk keluarga, misalnya pada jam lima sampai enam sore. Selain dari waktu tersebut, teve dalam kondisi off.

Bisa juga dengan menentukan dua atau tiga program teve dalam satu minggu yang mereka perlu tonton karena ada unsur edukasinya.

Tujuan dari pembatasan jam tayang teve adalah untuk lebih meningkatkan waktu membaca buku.

Untuk gawai seperti ponsel pintar (smartphone), tablet, dan laptop, memang sekarang zaman gencar-gencarnya pemakaian gawai-gawai tersebut, terutama saat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di masa pandemi covid-19 dari tahun 2020 sampai pertengahan 2022. 

Sekarang sudah berjalan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), tapi penggunaan gawai terkadang tetap digunakan.

Untuk pembelajaran, tidak menjadi persoalan dalam menggunakan gawai. Sayangnya kebanyakan orangtua menggunakan gawai untuk "menenangkan" anak ketika masih berusia dini dan karena pertimbangan faktor "refreshing".

"Supaya gak ribut dan gak ganggu saya waktu masak, Pak," Bu Santi (bukan nama sebenarnya), salah satu orangtua peserta didik beralasan.

"Kasihan. Belajar terus. Biar dia main sekali-sekali," ujar Pak David (nama samaran) memberi alasan, yang pada kenyataannya beliau 'membebaskan' sang anak dalam penggunaan smartphone tanpa kontrol.

Hasilnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun