Sedapat mungkin, kalau ingin hasil pendidikan terbaik, sekolah dengan akreditasi "A" menjadi pilihan.Â
2. Lingkungan di sekitar sekolah
Lingkungan di sekitar sekolah juga penting karena memengaruhi kenyamanan dan keamanan, sebelum dan sesudah proses belajar mengajar.
Misalnya, sekolah yang berada dekat sekali dengan tepi jalan besar tentu saja berbeda dengan sekolah yang terletak di dalam suatu area yang jauh dari jalan raya.
Seandainya saya bertindak sebagai orangtua, tentu saja saya akan mempertimbangkan faktor keamanan anak, terutama di saat jam pulang tiba.
Kenapa di saat jam pulang tiba?
Karena akan sangat banyak para peserta didik yang keluar dalam waktu yang bersamaan dan seandainya sekolah terlalu dekat ke jalan raya dan ditambah lagi dengan kurangnya personel security atau petugas keamanan di sekolah, rasa waswas akan berkecamuk di dada. Cemas kalau anak tertimpa musibah atau kecelakaan.
Selain itu, perlu mencermati juga kondisi lingkungan di luar sekolah, apakah aman dan banyak penjual makanan kecil serta penjual mainan atau tidak.
Sedapat mungkin tidak memilih sekolah yang mengizinkan peserta didik membeli makanan dari penjual keliling yang mangkal di sekitar sekolah. Juga tidak memilih sekolah yang mengizinkan penjual keliling seperti penjual makanan dan mainan yang mangkal dengan bebas di sekitar sekolah.
3. SPP dan uang gedung
Uang bukan segalanya, tapi segalanya butuh uang.
Sudah bukan rahasia lagi kalau sekolah swasta menarik biaya pendidikan yaitu SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan) dari orangtua yang mempercayakan putra-putri mereka untuk mendapat pendidikan di sekolah.
Untuk calon peserta didik baru yang lulus ujian masuk, ada tambahan uang gedung atau entah apa istilah sekarang untuk membangun dan meningkatkan sarana prasarana sekolah supaya lebih baik lagi.