"Supaya tumbuh subur," begitu kata ibu.
Entah apakah ibu pernah membaca tentang khasiat air bekas cucian beras atau tidak, yang jelas memang semua tanaman tumbuh dengan subur. Semarak.Â
Lidah buaya sangat memuaskan dari segi ketebalan. Besar-besar. Ada beberapa teman ayah yang heran saat melihat suburnya lidah buaya kami.
"Kami nanam lidah buaya di rumah. Sudah kami kasih pupuk dan juga siram dengan air cucian beras. Tapi kok tidak bisa sebesar ini ya?" Tante Gina (bukan nama sebenarnya), teman bisnis ayah kagum dengan betapa besarnya lidah buaya yang kami punyai.
Hasil tidak akan berwujud dengan baik kalau tidak berproses. Kerja keras diperlukan untuk mendapatkan hasil yang baik sesuai keinginan dan harapan.Â
Saya tetap disiplin menyiram semua tumbuhan tersebut dengan air bekas cucian beras. Disiplin, tanpa disuruh, tanpa tapi dan nanti.
2. Pentingnya Menjaga
Tak cukup hanya menyiram. Menjaga tanaman-tanaman tersebut dari gangguan cakaran kucing atau galian tikus juga perlu dilakukan. Tentu saja saya tidak bisa menjaga tanaman-tanaman itu di pagi hari, karena saya sekolah.
Saya juga tidak bisa menjaga di siang hari, karena setelah pulang sekolah, badan letih. Tidur siang menjadi obat penghilang kelelahan. Hanya di sore hari saya bisa menjalankan tugas menjaga tumbuhan-tumbuhan tersebut.
Sambil membaca buku, saya menjaga mereka dari gangguan kucing dan tikus. Memandangi berbagai tumbuhan hijau dan menyegarkan diri dengan angin semilir di sekitarnya. Alangkah nikmatnya.
Terkadang saya juga memetik beberapa daun yang layu di ranting dan memotong lidah buaya yang kering di ujungnya.
Saya belajar satu hal juga dari sini bahwa bekerja keras saja tidak cukup. Menyiram, memberi sejumlah asupan air bagi semua tumbuhan tidaklah memadai. Menjaga keindahan tumbuhan, merawat mereka dari gangguan hewan semisal kucing dan tikus juga sama pentingnya.Â