Namun, tidak ada angin dan petir, Pak Han berkata pada Doni di suatu hari, “Don, kamu mau banget belajar lagu itu?”
“Lagu yang mana, Pak?” Doni bingung.
“Lagu sendu yang kamu ingin bapak ajarkan ke kamu, tapi selalu bapak tolak.”
“Tentu saja mau banget, Pak. Lagu itu sangat menyentuh.”
"Oke. Bapak mau ajarkan ke kamu, tapi lagu ini tidak mudah. Kamu harus latihan keras."
Mulailah Pak Handoko mengajar lagu sedih tersebut pada Doni. Ternyata memang sulit sekali, seperti yang Pak Han bilang. Terkadang Pak Han tidak sabar dengan Doni, karena Doni kerap melakukan kesalahan-kesalahan yang sama. Kemajuan yang dicapai Doni sangat lambat.
“Kamu harus rajin latihan, Don!” kata Pak Handoko.
Doni nyaris putus asa. Meskipun begitu, dia tetap berlatih.
* * *
“Hah, pulang kampung?”
Doni kaget waktu mendapat informasi dari Bambang, teman kos Pak Handoko yang kamarnya bersebelahan dengan kamar beliau.