Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenapa Sang Adik Bungsu Tidak Mau Tinggal Serumah dengan Sang Kakak?

27 Juli 2020   10:33 Diperbarui: 27 Juli 2020   10:50 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pixabay.com/StockSnap

“Oleh karena itu, saya memilih indekos daripada tinggal serumah dengan saudara, paman, bibi, atau famili. Lebih bebas. Tidak serba salah. Tidak dianggap menumpang gratis,” Doni mengakhiri alasan mengapa dia tidak mau tinggal serumah dengan sang kakak.

Dari berbagai kenalan yang mempunyai pengalaman serupa, saya menganalisa mengenai alasan kenapa sang adik bungsu tidak mau tinggal serumah dengan sang kakak.

Saya menyimpulkan, ada tiga alasan kenapa sang adik bungsu tidak mau tinggal serumah dengan sang kakak.

1. Si Adik Bungsu merasa dia terus diperlakukan sebagai pesuruh, anak manja, dan tidak mandiri oleh si kakak

Stigma “anak manja” dan “bisa disuruh-suruh” melekat di benak kebanyakan orang.

Padahal, tidak semua anak bungsu itu manja dan tidak mandiri.

Doni, sebagai contoh.

Dia tidak seberuntung kebanyakan anak bungsu lainnya yang bisa bermanja-manja pada orangtua. Dia tidak bisa meminta apapun yang menjadi keinginannya pada ayah dan ibu.

Keluarga besar. Sembilan anak dalam keluarga. Tentu saja, butuh biaya besar untuk menghidupi keluarga besar seperti ini.

Tapi, yang lebih membuat Doni sangat berbeda dibanding anak bungsu yang lain adalah sejak SMP, keluarganya hidup susah, karena usaha sang ayah bangkrut.

Akibatnya, semua aset, berupa tanah dan rumah terpaksa “direlakan” terlepas dari genggaman untuk melunasi hutang pinjaman dari bank.

Pindah dari satu rumah kontrakan ke rumah kontrakan berikut; makan seadanya dengan tempe, tahu, mie instan, dan lain-lain; dua kali berpindah angkot ke sekolah dan begitu juga sebaliknya, dari sekolah ke rumah; dan masih banyak lagi ketidaknyamanan lainnya yang dia hadapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun