Sayangnya, imbas dari ketidaksukaan membaca adalah minimnya minat dalam menulis, baik dalam bahasa Indonesia maupun Inggris.
Bisa jadi, ini yang menyebabkan skill menulis dalam bahasa Inggris sangat tidak memadai pada diri kebanyakan guru bahasa Inggris.
Selain hubungan sebab-akibat membaca dan menulis, sebab-sebab lain kenapa kebanyakan guru bahasa Inggris tidak menguasai skill dari writing ability adalah:
1. Malas Menulis
Minat tidak ada, sehingga malas pun jadi nyata. Karena melihat kalau menulis terkesan pasif dan kurang menghasilkan (uang).
Padahal, sebagai guru, keterampilan menulis itu perlu dimiliki, sebab dengan mempunyainya, guru dapat menyampaikan materi ajar dengan jelas, terarah, dan sistematis.
2. Alasan Tidak Ada Waktu untuk Menulis
"Sibuk mengajar dan mengurus administrasi. Tidak ada waktu untuk menulis."
Alasan "tidak ada waktu untuk menulis" karena kendala-kendala di atas rasanya sangat tidak masuk akal, karena saya mempunyai banyak kenalan guru yang di malam hari masih sempat menonton tv, main game online, bahkan ngobrol dengan tetangga sampai tengah malam.
3. Tidak Tahu Apa yang Mau Ditulis
"Kan saya sehari-hari cuma mengajar di sekolah. Rutinitas menjemukan. Tidak ada yang istimewa."
Alasan Seno (nama samaran), salah satu guru bahasa Inggris di sebuah SMP di Samarinda tidaklah realistis. Pasti ada yang menarik selama bekerja.
Saya saja yang mengajar di esde punya banyak cerita selama mengajar di sekolah, apalagi di SMP dan SMA yang notabene jumlah muridnya lebih banyak.
Baca juga:Â Soal Cerita dalam Ulangan Matematika, Momok Bagi Anak Usia Dini