Ini yang anehnya di Indonesia. Sudah tahu kalau bahasa Inggris adalah bahasa Internasional, tapi waktu ada orang yang bercakap-cakap dalam bahasa Inggris, malah dibilang "aneh".
"Eh, bahasa dari planet mana tuh?"
Pertanyaan "aneh" ini pernah keluar dari mulut Arin (nama samaran), teman mahasiswi waktu kuliah dulu, tapi beda fakultas. Saya di FKIP prodi pendidikan bahasa Inggris, Arin di Fakultas Ekonomi. Padahal, untuk bisa mengikuti ujian skripsi, apapun fakultasnya, harus mengikuti ujian TOEFL terlebih dahulu.
Singapura dan Malaysia, negara-negara tetangga kita, sudah lebih dahulu maju dalam penguasaan bahasa Inggris di kehidupan sehari-hari.
Indonesia? Entah kapan bisa seperti mereka, kalau kebanyakan rakyat Indonesia masih menganggap bahwa bercakap-cakap dalam bahasa Inggris sebagai kebiasaan yang "aneh".
c. Dibilang "pamer"
"Pamer. Mentang-mentang bisa bahasa Inggris!"
"Gaya. Kayak hebat-hebatnya!"
"Gak usah ngomong Inggris. Pake bahasa Indonesia aja. Supaya semua ngerti."
Ini salah tiga di antara beberapa komentar yang menyatakan kalau bicara dalam bahasa Inggris di Indonesia seperti ingin pamer kemampuan.
2. Tidak ada teman / lawan bicara
Sulitnya mendapatkan teman / lawan bicara yang berani atau bisa bercakap-cakap dalam bahasa Inggris adalah satu masalah yang cukup pelik.
Selain karena faktor "sungkan" yang sudah dibahas di poin pertama, mungkin sebab-sebab lain adalah malas berbicara dalam bahasa Inggris; kurangnya penguasaan kosa kata bahasa Inggris yang mengakibatkan kurang lancar dalam berbicara dan terbatas pada topik-topik yang ingin dibahas, dan lain sebagainya.