"Adik-adik, kalian akan menulis tiga teks pada lomba ini. Teks pertama adalah teks Pancasila. Teks kedua adalah Lagu Indonesia Raya. Teks ketiga adalah Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 ...," kira-kira begitu yang diucapkan panitia. Saya lupa berapa lama waktu yang diberikan. Mungkin 30 menit sampai satu jam.
Kami pun mengeluarkan pensil 2B dan penghapus, Kami menulis di lembar kertas folio bergaris yang disediakan panitia.
Teks Pancasila bisa saya selesaikan dengan mudah. Lagu Indonesia Raya mulai agak sulit. Pembukaan UUD 1945 lebih menguras waktu dan tenaga.
"Ya, waktu habis. Silakan dikumpul kertas-kertasnya," kata ibu panitia.
Saya terpaksa mengumpulkan dengan lesu. Nadya kelihatan lesu juga.
"Bakal kalah deh," pikir saya. Sebenarnya tinggal 3-4 kalimat lagi dari Pembukaan UUD 1945. Tapi karena waktu habis, yah apa boleh buat.
Saya sudah pasrah.
Tapi keajaiban terjadi.
Seminggu kemudian, hasil keluar. Kami menang. Juara Satu. Meskipun sampai saat ini saya tidak tahu apa kriteria yang menyebabkan saya dan Nadya bisa menang, tapi tidak menjadi masalah. Yang penting, sekolah kami menang.
Sayangnya, kami tidak mendapat hadiah apa-apa. Namun saya sempat melihat piagam juara menulis indah kami waktu kepala sekolah meminta tolong kami untuk membersihkan ruangannya yang sebenarnya sudah bersih.