Ini adalah bagian yang tersulit.Â
Karena mereka tahu kalau saya masih jomblo, mereka ingin menjodohkan saya dengan anggota keluarga mereka, teman mereka, tetangga mereka, atau siapa saja yang mereka kenal yang masih mencari pasangan hidup.
Mereka itu siapa?
Mereka itu adalah para guru di sekolah, orangtua atau wali murid, penjual makanan di kantin, sampai para tetangga.
Yang awalnya tidak begitu akrab, tapi karena saya bisa bermain gitar, mereka meminta saya untuk memainkan beberapa lagu, saya mainkan gitar, dan sejak itu, hubungan pertemanan bisa dikatakan, sangat baik.
Saking baiknya sampai-sampai mereka berbaik hati, berusaha menjodohkan saya dengan kenalan mereka ^_^.
Saya sih senang saja, tapi yang bikin kelimpungan adalah banyaknya nomor kontak yang saya dapat, membuat saya bingung, yang mana yang harus saya hubungi terlebih dahulu ^_^.
7. Susahnya, setelah saya resign dari sekolah; para rekan guru, murid-murid, dan orangtua murid selalu menyesalkan, mempertanyakan berulang kali kenapa saya keluar
Saya selalu mendapat pertanyaan klasik, "Kenapa bapak keluar?"
Pertanyaan seperti ini saya dapatkan dari para rekan guru, murid-murid, dan orangtua-orangtua murid yang memang sangat menyayangkan kenapa saya mengundurkan diri.
"Padahal anak-anak sudah cocok dengan bapak. Mereka senang kalau bapak yang mengajar," kata Bu Lia (nama samaran), salah satu orangtua murid, waktu bertemu di jalan tanpa sengaja.
Bagi saya, ini merupakan apresiasi yang sangat mengharukan.