Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Di Kala Jagat Twitter Geger dengan #SamarindaCalap

10 Juni 2019   18:22 Diperbarui: 10 Juni 2019   18:44 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah akses jalan di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur terputus akibat banjir, Minggu (9/6/2019). (Tribunnews)

Namun, "kualitas" banjir yang ada saat ini melebihi kualitas banjir langganan.

Menurut berita dari Tribun Kaltim dan Kompas, daerah yang mengalami banjir terparah adalah yang berada di kawasan Kecamatan Samarinda Utara, yaitu di kawasan Perumahan Bengkuring, Griya Mukti dan Gunung Lingai. Ketinggian banjir bervariasi, mulai dari 25 cm sampai 75 cm.

Kecamatan Samarinda Ulu, Ilir, dan Sungai Pinang juga mengalami banjir, namun hanya menjadi area pelintasan air banjir saja, sehingga diprediksi akan cepat surut di tiga kecamatan ini.

Menurut data yang diberikan oleh Sekretaris Pemkot Samarinda, Sugeng Chairuddin, sebanyak 10.300 warga yang terdampak dan terbagi dalam beberapa kawasan. 

  • Di Bengkuring terdiri dari 15 RT, 700 Kepala Keluarga yang totalnya 2,300 jiwa.

  • Perum Griya Mukti, 12 RT, dan 6 ribu jiwa.

  • Di Gunung Lingai, 2 ribu jiwa. 

(data Kompas di hari Minggu, 9 Juni 2019, pukul 21.30 WITA)

Mengapa banjir terjadi (lagi)?

Masih menurut Sugeng Chairuddin, banjir pada hari Minggu, 9 Juni 2019 kemarin (dan juga masih belum surut sampai saat ini), dikarenakan ada tiga sebab.

1. Level Sungai Mahakam yang naik karena Hulu Mahakam hujan.

Debit air yang melimpah, karena hujan lebat terjadi di hulu sungai Mahakam, sehingga air mengalir begitu derasnya dari hulu ke hilir, sehingga ketinggian air di hilir sungai Mahakam terus meningkat.

Saya sendiri melihat ketinggian air terus naik, dari dua minggu yang lalu, meskipun di Samarinda, hujan tidak setiap hari melanda. Saya rutin melewati Jembatan Baru di Jalan Agus Salim, dan saya melihat peningkatan tinggi air terus terjadi.

2. Pasang air laut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun