Di kala banjir melanda, tambang batubara selalu dituding menjadi biang keladi musibah ini. Padahal tidak semua tambang batubara menyebabkan rusaknya lingkungan dan banjir.
Dalam hal ini, untuk mencegah "kecolongan" lolosnya pengusaha pertambangan yang nakal, maka dari itu, Pemerintah Daerah perlu mengkaji dengan saksama setiap izin usaha pertambangan (IUP) baru, dan juga mengkaji ulang perpanjangan IUP lama, terutama mengenai apa dampak yang akan diterima oleh daerah sekitar terkait aktivitas pertambangan.Â
Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) harus dilakukan dengan teliti, adil, jujur, dan transparan, tidak menguntungkan sisi pengusaha saja, sedangkan dari warga sekitar dan kota Samarinda, dirugikan oleh keberadaan tambang tersebut.
4. Himbauan kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai itu sendiri
"Ini salah warga pendatang." Tudingan ini biasanya berasal dari warga asli Samarinda.
Saya menyarankan untuk berhenti menyalahkan siapa pun. Tidak akan menyelesaikan masalah dengan saling menyalahkan. Terlepas siapa yang benar dan salah, kita semua harus bahu membahu, menjaga kebersihan sungai kita.Â
Sebenarnya, bukan hanya sungai, namun, secara pribadi, saya menghimbau kepada saudara-saudariku, warga Samarinda, untuk membuang sampah pada tempatnya, yaitu di tempat sampah; bukan di parit, got, jalan raya, sungai, dan lain sebagainya.
Melihat parit penuh dengan botol plastik, sampah kantung plastik, mainan anak, boneka, bahkan sampai ban dalam sepeda motor, membuat hati sedih! Kalau bukan kita yang menjaga kebersihan lingkungan kita, lalu siapa lagi? Jangan sampai, banjir terjadi karena kebiasaan buruk kita dalam membuang sampah sembarangan.
Harus ada budaya malu membuang sampah sembarangan. Sebagai bangsa yang besar, seharusnya kita membuang sampah di tempat yang disediakan, bukan membuangnya sembarangan.
Saran saya pada Pemkot Samarinda, untuk memberikan kesadaran dan semangat menjaga kebersihan sungai dan sekitarnya. Berikan penghargaan bagi siapa saja yang menjaga kebersihan sungai; dan sanksi keras bagi yang membuang sampah di sungai dan di sembarang tempat.
Doa untuk Samarinda dan Tindakan Nyata
Kita berdoa, doakan supaya banjir cepat surut, dan para warga yang terkena dampak, bisa membersihkan rumah mereka dan bisa bekerja kembali. Begitu juga dengan masyarakat Samarinda yang terkendala dengan hadangan banjir, sehingga tidak bisa beraktivitas seperti biasanya, semoga kita semua bisa bekerja kembali secepatnya, dan juga tanpa ada rasa takut adanya banjir yang mengintai keselamatan di perjalanan.
Tindakan nyata juga bisa kita lakukan, sebagai warga yang peduli pada warga lain yang terkena musibah banjir, dengan membuat dapur umum, memberikan makanan siap makan kepada para korban banjir, atau dalam bentuk dana.