Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Di Kala Jagat Twitter Geger dengan #SamarindaCalap

10 Juni 2019   18:22 Diperbarui: 10 Juni 2019   18:44 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah akses jalan di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur terputus akibat banjir, Minggu (9/6/2019). (Tribunnews)

Di kala banjir melanda, tambang batubara selalu dituding menjadi biang keladi musibah ini. Padahal tidak semua tambang batubara menyebabkan rusaknya lingkungan dan banjir.

Dalam hal ini, untuk mencegah "kecolongan" lolosnya pengusaha pertambangan yang nakal, maka dari itu, Pemerintah Daerah perlu mengkaji dengan saksama setiap izin usaha pertambangan (IUP) baru, dan juga mengkaji ulang perpanjangan IUP lama, terutama mengenai apa dampak yang akan diterima oleh daerah sekitar terkait aktivitas pertambangan. 

Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) harus dilakukan dengan teliti, adil, jujur, dan transparan, tidak menguntungkan sisi pengusaha saja, sedangkan dari warga sekitar dan kota Samarinda, dirugikan oleh keberadaan tambang tersebut.

4. Himbauan kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai itu sendiri

"Ini salah warga pendatang." Tudingan ini biasanya berasal dari warga asli Samarinda.

Saya menyarankan untuk berhenti menyalahkan siapa pun. Tidak akan menyelesaikan masalah dengan saling menyalahkan. Terlepas siapa yang benar dan salah, kita semua harus bahu membahu, menjaga kebersihan sungai kita. 

Sebenarnya, bukan hanya sungai, namun, secara pribadi, saya menghimbau kepada saudara-saudariku, warga Samarinda, untuk membuang sampah pada tempatnya, yaitu di tempat sampah; bukan di parit, got, jalan raya, sungai, dan lain sebagainya.

Melihat parit penuh dengan botol plastik, sampah kantung plastik, mainan anak, boneka, bahkan sampai ban dalam sepeda motor, membuat hati sedih! Kalau bukan kita yang menjaga kebersihan lingkungan kita, lalu siapa lagi? Jangan sampai, banjir terjadi karena kebiasaan buruk kita dalam membuang sampah sembarangan.

Harus ada budaya malu membuang sampah sembarangan. Sebagai bangsa yang besar, seharusnya kita membuang sampah di tempat yang disediakan, bukan membuangnya sembarangan.

Saran saya pada Pemkot Samarinda, untuk memberikan kesadaran dan semangat menjaga kebersihan sungai dan sekitarnya. Berikan penghargaan bagi siapa saja yang menjaga kebersihan sungai; dan sanksi keras bagi yang membuang sampah di sungai dan di sembarang tempat.

Doa untuk Samarinda dan Tindakan Nyata

Kita berdoa, doakan supaya banjir cepat surut, dan para warga yang terkena dampak, bisa membersihkan rumah mereka dan bisa bekerja kembali. Begitu juga dengan masyarakat Samarinda yang terkendala dengan hadangan banjir, sehingga tidak bisa beraktivitas seperti biasanya, semoga kita semua bisa bekerja kembali secepatnya, dan juga tanpa ada rasa takut adanya banjir yang mengintai keselamatan di perjalanan.

Tindakan nyata juga bisa kita lakukan, sebagai warga yang peduli pada warga lain yang terkena musibah banjir, dengan membuat dapur umum, memberikan makanan siap makan kepada para korban banjir, atau dalam bentuk dana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun