Alasan kenapa meraih predikat tersebut kembali? Lagi-lagi "disiplin" menjadi kata kunci, meskipun sebenarnya saya tidak ingin terpilih kembali.Â
"Oya, Pak Anton. Pesan dari ibu, kalau bapak ingin memotong rantai jam supaya lebih pendek dan pas di pergelangan tangan, bapak bisa pergi ke toko jam A di jalan B, Pak," kata Susan (bukan nama sebenarnya), salah seorang tenaga administrasi.
Saya pun pergi ke toko jam tersebut untuk memotong rantainya.
"Oh, kamu dari kursus Z ya?" tanya pemilik toko jam tersebut.
"Kok tahu?" tanya saya heran.
"Iya, ini jam tangan yang bosmu beli minggu lalu," katanya sembari memotong rantai jam supaya pas di pergelangan tangan saya.
"Pak, kalau boleh tahu, harga jam ini berapa waktu dibeli bos saya?"
"500 ribu."
Saya kaget.Â
Untuk urusan jam tangan, bagi saya, jangankan 500 ribu, 100 ribu saja sudah terlalu mahal di tahun itu, menurut ukuran saya.
Setengah juta untuk harga kedisiplinan.