Karena itu, saya berusaha disiplin, datang sebelum waktu mengajar, mungkin malah terlalu cepat datang. Setengah jam sebelumnya saya sudah datang, tiba di kursus.Â
Beberapa rekan guru terkadang meledek saya.
"Ngapain kamu cepat datang ke kursus? Kan belum ada murid yang datang. Terlalu cepat kamu datang. Kamu jadi melongo di sana," kata Roy (bukan nama sebenarnya), salah seorang rekan guru di kursus, mengomentari.
"Ya, kan kita nggak tahu, mungkin saja sesuatu terjadi di jalan, misalnya ban bocor, atau ada kemacetan. Lebih baik datang lebih awal, jadi tidak buru-buru di jalan. Memperkecil resiko kecelakaan," begitu saya memberi alasan.
Waktu ada evaluasi akhir tahun di bulan Desember 2000, saya kaget saat menerima predikat Teacher of the Year.
Kenapa kaget?
Karena saya tidak menyangka, mengingat banyak rekan guru yang lebih mumpuni dalam mengajar dibanding saya. Namun alasan dari Bu Lia (bukan nama sebenarnya), sang pemilik kursus, membuat semua orang tahu kenapa saya yang terpilih.
"Karena Pak Anton seorang tutor yang disiplin, mengajar dengan penuh dedikasi, ...."
Masih banyak lagi yang beliau utarakan, namun kata pertama yang muncul adalah "disiplin".
Hadiah yang saya dapat waktu itu adalah tape recorder.
Tahun berikutnya, 2001, saya mendapat predikat yang sama, Teacher of the Year, dan mendapat hadiah jam tangan.