Saya sih berpikiran kalau kedua-duanya benar ^_^.
Setelah itu, waktu semester dua, kami berbeda dalam tim penulisan soal.
Dia pindah ke mata pelajaran lain.
Saya sih tidak ambil pusing.
* * *
Tak lama, saya mendengar dia menjadi guru berprestasi (apa indikator-indikatornya ^_^?) dan lalu menjadi kepala sekolah di sekolah inti.
Namun tidak lama dia dimutasi ke sekolah lain yang lebih kecil.
"Terlalu cepat mengorbit. Belum ada pengalaman menjadi kepsek, sudah ditempatkan di sekolah besar. Harusnya di sekolah kecil dulu. Nanti pelan-pelan naik ke sekolah yang lebih besar. Lha ini dari guru biasa langsung jadi kepala sekolah di sekolah inti. Ya, muntah lah."
Ini pandangan dari salah seorang guru di SD bersangkutan, yang kebetulan teman saya juga.
* * *
Bagi saya pribadi, saya tidak terlalu mempermasalahkan 'kengototan' Bu Vina (bukan nama sebenarnya).