Budaya positif di sekolah mengontrol guru dan murid untuk selalu berkolaborasi dalam membentuk kesepakatan-kesepakatan bersama. Di sinilah Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) dipraktikan.
Posisi kontrol guru yang rentan menghukum akan berubah menjadi posisi manajer dengan KSE yang diterapkan. Posisi kontrol guru sebagai manajer adalah posisi paling ideal.
Koneksi Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) dengan pembelajaran berdiferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi mutlak menjadi pembelajaran yang berpihak pada murid. Baik pada kontennya, prosesnya maupun produk yang dihasilkan semua berpihak pada kemampuan dan kemauan/minat murid.
Banyak konsep dan konten yang harus guru persiapkan. Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) yang keluar dari segala ego guru akan mampu menerapkan pembelajaran yang berpihak pada murid salah satunya pembejaran berdiferensiasi. Guru yang menyesuaikan kebutuhan murid, bukan murid mengikuti maunya guru. KSE menjadi pengendali di antara kebutuhkan belajar murid dan kemampuan guru dalam memenuhi kebutuhan tersebut.
Demikian uraian terkait implementasi dan koneksi Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) dengan beberapa aspek yang terkait dengan proses pembelajaran. Bukan guru dan murid harus mengalah, tetapi Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) adalah sarana kolaborasi untuk memenuhi tujuan pembelajaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H