Mohon tunggu...
Halima Maysaroh
Halima Maysaroh Mohon Tunggu... Guru - PNS at SMP PGRI Mako

Halima Maysaroh, S. Pd., Gr. IG/Threads: @hamays_official. Pseudonym: Ha Mays. The writer of Ekamatra Sajak, Asmaraloka Biru, Sang Kala, Priangga, Prima, Suaka Margacinta, Bhinneka Asa, Suryakanta Pulau Buru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Implementasi Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) dan Koneksinya dengan Peran Guru di Sekolah

17 November 2023   15:04 Diperbarui: 17 November 2023   16:09 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara sederhananya untuk menerapkan pengelolaan emosi murid dan guru di sekolah, dapat dilakukan dengan teknik STOP (Stop, Take a deep breath, Observe dan Proceed). Berhenti sejenak, hela napas dalam-dalam, mengamati lingkungan sekitar, dan tinggalkan beralih ke dalam keadaan yang lebih baik. 

Kesadaran sosial (empati)

Kesadaran sosial erat kaitannya dengan rasa empati kepada orang lain. Sikap bagaimana seseorang menerapkan kodratnya sebagai mahluk sosial yang tidak dapat selamanya hidup individualis.

Menuangkan rasa empati bukan hanya kepada segolongannya saja. Murid dan guru perlu sadar bahwa hak manusia itu merata, jadi kompetensi kesadaran sosial itu diperuntukan kepada semua orang baik yang berbeda latar belakang.

Kesadaran sosial tidak harus hitam, tidak harus putih, cukup jadi manusia yang kodratnya adalah mahluk sosial. Murid perlu dibuka wawasannya dalam kegiatan-kegiatan kepedulian. Misalnya, murid dan guru sama-sama menggalang dana untuk teman yang terkena musibah, atau kegiatan-kegiatan sosial lainnya.

Keterampilan berelasi

Pada dasarnya untuk memenuhi kebutuhan kemampuan era abad 21 salah satunya adalah berkolaborasi. Kompetensi keterampilan berelasi adalah kemampuan dasar untuk dapat berkolaborasi memenuhi tuntutan zaman.

Keterampilan berelasi dapat dimulai dari lingkup terkecil yaitu di kelas atau sekolah. Guru dapat memberi arahan kepada murid untuk belajar dalam kelompok heterogen. 

Dengan gender campuran antara laki-laki dan perempuan, latar suku yang berbeda atau juga dengan kemampuan kognitif yang beragam dan lain sebagainya.

Dengan dimasukkan ke dalam kelompok murid diberi arahan untuk saling menghormati, tidak memenangkan ego sendiri sehingga tujuan pembelajaran di dalam kelompok dapat terpenuhi. 

Kekompakkan dalam menjalin relasi menjadi perhatian khusus. Hal ini akan dapat dibawa oleh murid ketika hidup bermasyarakat untuk membina hubungan bermasyarakat yang sehat.

Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab

Kompetensi pengambilan keputusan yang bertanggung jawab pelu diterapkan dalam setiap pribadi. Kompetensi ini akan membentuk pribadi yang tangguh dan dapat diandalkan.

Kompetensi pengambilan keputusan yang bertanggung jawab bukan hanya menghasilkan keputusan yang cepat tetapi juga keputusan yang bijak. Di sinilah jiwa kepemimpinan diasah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun