Mohon tunggu...
Halo Diarahma
Halo Diarahma Mohon Tunggu... Administrasi - avid reader

A Journey of a thousand miles begins with a single step, with write

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Top 6 Makanan yang Bikin Kadar Kolesterol Menjulang

18 Februari 2023   23:46 Diperbarui: 18 Februari 2023   23:47 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi : https://www.pexels.com/

Kolesterol adalah senyawa lemak yang ditemukan dalam darah dan sel-sel tubuh. Ada dua jenis kolesterol: lipoprotein densitas rendah (LDL) atau "kolesterol jahat" yang dapat menyumbat arteri, dan lipoprotein densitas tinggi (HDL) atau "kolesterol baik" yang membantu membersihkan kolesterol dari arteri. Sebenarnya kolesterol dibutuhkan oleh tubuh untuk membangun dinding sel, memproduksi hormon dan vitamin tertentu. Namun, terlalu banyak kolesterol dalam darah dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Ini karena ketika kadar kolesterol dalam darah meningkat terlalu banyak, dapat menyebabkan pengendapan kolesterol pada dinding arteri dan pembentukan plak. Plak ini dapat menyempitkan pembuluh darah dan mengurangi aliran darah ke organ yang terhubung dengan pembuluh darah tersebut. Jika plak tersebut terus bertambah besar. Maka berpotensi menyebabkan terjadinya penyempitan atau bahkan penyumbatan total pada arteri, yang dapat mengakibatkan serangan jantung atau stroke.

Peningkatan kolesterol ini dapat dipengaruhi oleh berbagai factor. Mulai dari factor genetic, jarang berolahraga, kebiasaan merokok hingga terlalu sering mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak jenuh tinggi.

Berikut ini 6 jenis makanan penyebab kolesterol yang perlu dibatasi konsumsinya

1. Organ Dalam Hewan

Bagian isi perut dan organ hewan atau biasa dikenal dengan sebutan jeroan, seperti usus, babat hingga otak memang merupakan bagian yang paling nikmat namun paling jahat. Jeroan mengandung lebih banyak kolesterol dibandingkan bagian dagingnya. Kandungan lemak jenuh dalam jeroan bervariasi tergantung pada jenis jeroan dan hewan apa yang digunakan. Namun, pada umumnya kandungan lemak jenuh di dalamnya cukup tinggi.

Sebagai contoh, ginjal sapi mengandung sekitar 5,5 gram lemak per ons, dengan sekitar 1,7 gram di antaranya berasal dari lemak jenuh. Sedangkan otak sapi mengandung sekitar 11,4 gram lemak per ons, dengan sekitar 4 gram di antaranya berasal dari lemak jenuh.

Oleh karena itu, jika ingin mengonsumsi jeroan, disarankan untuk memilih jeroan dari hewan yang sehat dan dalam jumlah yang seimbang. Jangan mengonsumsi jeroan terlalu sering atau dalam jumlah yang berlebihan.

2. Makanan Cepat Saji

Makanan cepat saji umumnya mengandung lemak jenuh dan kalori yang tinggi, yang dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dalam darah jika dikonsumsi secara berlebihan. Beberapa jenis makanan cepat saji, seperti burger, kentang goreng, dan ayam goreng, dapat mengandung kolesterol tinggi dan lemak jenuh.

Misalnya, burger daging sapi dengan keju dan saus khusus dapat mengandung lebih dari 100 miligram kolesterol dan banyak lemak jenuh. Satu porsi kentang goreng berukuran sedang dapat mengandung sekitar 8 gram lemak jenuh, sedangkan porsi ayam goreng dapat mengandung sekitar 4-5 gram lemak jenuh. Jika memilih makanan cepat saji, sebaiknya perhatikan porsinya untuk membatasi asupan kalori dan lemak yang berlebihan.

3. Es Krim

Es krim mengandung kolesterol karena biasanya dibuat dengan menggunakan kuning telur, susu, dan krim, yang semuanya mengandung kolesterol. Namun, kadar kolesterol dalam es krim bervariasi tergantung pada jenis es krim yang dibuat, bahan-bahan yang digunakan, serta cara pembuatannya.

Sebagai contoh, satu cup (sekitar 132 gram) es krim vanilla mengandung sekitar 38 miligram kolesterol, sementara satu cup (sekitar 132 gram) es krim coklat mengandung sekitar 51 miligram kolesterol. Meskipun demikian, konsumsi sesekali tidak akan menyebabkan masalah kesehatan jika diimbangi dengan pola makan yang sehat secara keseluruhan dan gaya hidup aktif.

4. Makanan dan Minuman Olahan

Makanan dan minuman olahan dapat mengandung kolesterol yang tinggi. Beberapa contoh makanan dan minuman olahan yang dapat mengandung kolesterol tinggi seperti daging olahan (sosis -- ham - bacon), produk susu olahan (es krim -  krim kental), makanan ringan olahan (keripik kentang - keripik jagung), camilan goreng, minuman bersoda dan minuman berenergi.

Makanan dan minuman olahan diatas cenderung mengandung lemak jenuh dan trans, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat LDL dalam darah. Jadi, sebaiknya membatasi konsumsi makanan dan minuman olahan dan memilih makanan yang segar dan minim olahan, seperti buah-buahan segar, sayuran segar, biji-bijian, daging tanpa lemak dan ikan.

5. Gorengan

Aneka makanan yang digoreng dalam minyak panas seperti singkong, tahu, tempe dan pisang goreng sebenarnya tidak mengandung kolesterol karena kolesterol hanya ditemukan dalam produk hewani seperti daging, telur, dan produk olahan susu. Namun, gorengan dapat memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi, tergantung pada jenis minyak yang digunakan untuk menggoreng.

Apalagi jika minyak yang dipakai, digunakan berulang kali hingga berwarna keruh. Sangat berbahaya karena lemak jenuhnya dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Oleh karena itu, sebaiknya kita membatasi konsumsi gorengan dan menggantinya dengan makanan yang lebih sehat, seperti sayuran dan buah-buahan segar, yang dapat membantu menjaga kadar kolesterol dalam darah kita tetap sehat.

6. Kulit Ayam

Kulit ayam mengandung kolesterol tinggi dan juga lemak jenuh. Sebagian besar kandungan lemak pada ayam terdapat pada kulitnya. Belum lagi minyak yang digunakan untuk menggoreng kulit ayam, patut dipertimbangkan resikonya untuk kesehatan. Sebagai contoh, kulit ayam tanpa daging yang digoreng mengandung sekitar 255 mg kolesterol per 100 gram. Sedangkan kulit ayam dengan sedikit daging yang digoreng mengandung sekitar 210 mg kolesterol per 100 gram. Oleh karena itu, sebaiknya kita membatasi konsumsi kulit ayam dan memilih bagian ayam yang lebih sehat seperti dada atau paha tanpa kulit. Begitupun dengan cara memasak yang lebih sehat seperti merebus atau memanggang. Juga dapat mengurangi jumlah lemak dan kolesterol dalam daging ayam.

Tingkat kolesterol seseorang tentunya berbeda-beda, tergantung dari apa yang dikonsumsi sehari-hari dan bisa juga karena faktor keturunan. Namun kondisi umum kadar kolesterol seseorang biasanya cukup dilihat dari kolesterol total dan HDL. Apabila kadar kolesterol total kurang dari 200 mg/dL, maka masih di batas normal. Namun, jika sudah mencapai 200-239 mg/dL termasuk batas tinggi. Dan dikategorikan kolesterol tinggi bila lebih dari 240 mg/dL.

Untuk itu penting selalu menjaga tingkat kolesterol dalam batas normal. Cara mudah dan murah yang bisa dilakukan adalah dengan mengadopsi pola makan sehat, berolahraga dan menjaga berat badan tetap ideal. Untuk mewujudkan pola makan sehat, sebaiknya hindari mengkonsumsi makanan di atas secara berlebihan. Ada baiknya untuk mencari alternatif pengganti makanan di atas yang lebih sehat namun tetap nikmat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun