Senandung nyiur.
Bersimbah darah, pelepah sagu kami pun berwarna merah.
Asap hitam,
Kabut berkabung.
Tanah kami di jarah sang penyamun asing.
Emas, Nikel, Pasir besi di tilang Dolar.
Kami tetap terjajah.
Warga pedalaman Halmahera bersatulah.
Usir mereka yang rakus.
Bakar imperium imperalisme demi masa depan anak cucu kita.
Kita juga harus berdaulat
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!