Mohon tunggu...
Halma Fadhila
Halma Fadhila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tidak apa-apa salah, tidak apa-apa insecure, tidak apa-apa minder, asalkan sadar kalau itu semua hanya bagian dari dunia. Masih banyak kesempatan untuk menjadi lebih baik, belajar dari masa lalu, dan berdamai dengan kekurangan. Tidak ada makhluk ciptaan Allah SWT. yang tidak berguna, bahkan sesederhana mengucapkan salam, tersenyum, dan menjadi pendengar yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Si Oknum

9 Februari 2024   12:00 Diperbarui: 9 Februari 2024   12:31 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para polisi dan teman-teman satu selanya hanya menonton kala Si Oknum membenturkan kepalanya dengan kuat pada tembok hingga pingsan dan kening berdarah. Bukannya mereka tidak ingin melerainya, tapi bukankah percuma? Orang gila mana yang mau dicegah? Sejak Si Oknum masuk sel, polisi yang memasukkannya sudah memberi tahu bahwa Si Oknum mungkin akan bertindak di luar nalar nantinya. Maka dari itu mereka lebih baik diam.

***

Apa benar Si Oknum pingsan?

Kenapa tidak mati saja?

Sampah sepertinya tidak pantas untuk hidup meski itu di balik jeruji besi ataupun rumah sakit jiwa.

Bahkan kolong jembatan pun haram untuk Si Oknum huni.

***

TAMAT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun