Mohon tunggu...
Hallo SobatKampus
Hallo SobatKampus Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hallo semangat yaa!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Laksmana Laut Bintan

27 Desember 2024   12:44 Diperbarui: 27 Desember 2024   12:44 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pak bone dan ali pun berjalan meninggalkan rumah untuk menuju ke pinggir pantai tempat mereka meletakan sampan. Perjalanan mereka tampak sedikit cepat dengan matahari yang telah tinggi terik menyinari.

Bu hasnah : "ali tu sopan ye bu maria, selain sopan die tu rajen bantu bapaknye kelaut."

Bu Maria: alhamdullilah bu, ali termasuk anak yang berbakti kepada orang tua tak pernah lah saye dengar die bentak- bentak bapak die maupun saye." Dengan wajah bu maria yang tersenyum tipis"

Bu Hasnah: iye bu, saye kalau jadi ibu nya Ali saye pun bangge punye anak macam Ali." Ucap bu hasnah. Oh iye bu jadi macam mane ye masalah sampan pak Kasim tu, tak turunlah die ke laut karne tak ade sampan.

Bu Maria: itulah bu, sian tengok pak Kasim duduk rumah jelah die.

Bu hasnah: iye bu, nak ngarapkan arang tu pun tak macam dulu, sekarang pemerintah dah melarang pohon bakau tu di bakar, nak cari bakau kering pun jarang ade, musim hujan teros."ucap buk hasnah kepada bu Maria"

Bu maria: itulah bu, pemerintah dah melarang mengolah bakau, karne bakau di lindungi. Satu satu nye jalan pak Kasim untuk mencukupi kebutuhan nye sehari- hari ke laut itulah bu.

Bu Hasnah: tege orang yang curi sampan pak Kasim tu ye." Ucap bu Hasnah sambil melanjutkan minum tehnya".

Setelah berbincang-bincang tiba-tiba petir menyambar "Darrrrrrrrr" terdengar suara petir, mereka pun terkejut, awan semakin hitam, hujan mulai turun rintik- rintik  pohon-pohon berguncang guncang, angin mulai ribut. Bu Hasnah segera pulang kerumah nya sambil pamitan kepada bu Maria. Tiba-tiba hujan turun dengan derasnya, bu Maria merasa cemas kepada suami dan anaknya  yaitu Pak Bone dan Ali, yang baru saja turun ke laut.

Hari sudah larut malam, hujan semakin deras, udara semakin dingin. Bu maria segera menutup pintu rumahnya dan bergegas masuk ke kamar untuk tidur. Sementara Pak Bone dan Ali masih berada di tengah laut, mereka berteduh di dekat pulau seberang yang tidak jauh dari kampung panglong tersebut.

Ali: pak hujan makin deras, ape sebaiknye kite balek aje?

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun