Mohon tunggu...
Hallo SobatKampus
Hallo SobatKampus Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hallo semangat yaa!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Laksmana Laut Bintan

27 Desember 2024   12:44 Diperbarui: 27 Desember 2024   12:44 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Karya Eni

Pada zaman dahulu terdapat la h satu keluarga yang cukup terpandang di kalangan masyarakat suku laut di desa Panglong yang terletak di Bintan Pesisir. Masyarakat di sana menghormati keluarga tersebut sebagai kepala suku. Keluarga tersebut hidup rukun dan damai. Dalam keluarga itu terdapat seorang anak laki-laki yang sangat tampan dan gagah. Anak tersebut bernama Ali Baba. Ali mempunyai ayah yang bernama Bone dan ibunya yang bernama Maria. bone adalah kepala suku yang disegani oleh masyarakat disana. Selama bone menjabat sebagai kepala suku masyarakat disana hidup rukun tanpa ada sedikitpun masalah, semuanya bisa diselesaikan dengan kepala dingin oleh bone. Bone merupakan kepala suku yang bijaksana sehingga sangat disenangi masyarakat desa panglong. Pada suatu hari seperti biasa ibu Maria telah bangun di subuh hari untuk menyiapkan bekal yang akan di bawa anak dan suaminya pergi ke laut untuk mencari ikan.  

Ali : "Makkk.... tengok kail ali tak?" tanya ali kepada bu maria yang sedari tadi sudah di dapur menyiapkan makanan.

Buk Maria : "Tidak nakk, cobe tanye bapakmu biasanya dia yang nyimpan alat-alat kail." tedengar suara buk Maria dari dapur menjawab pertanyaan anaknya.

Ali : " oh iye, bapak belom balek?" tanya ali sambil mengerutkan keningnya.

Bu maria : "iye dah dari tadi bapakmu pegi tapi belom balek-balek, mungkin banyak sangat air di perahu tu." Jawab bu maria sambil menyendok nasi ke mangkuk bekal suami dan anaknya.

Tampak muka ali yang sangat kusut karena belum mandi, seperti biasa Ali memang suka cari alat kail sebelum pergi mandi. Ali adalah anak yang rajin karena sering membantu bapak dan ibunya untuk mencari nafkah. Pak Bone yang sedari tadi telah pergi meninggalkan rumah untuk buang air sampan yang setiap hari harus di buang, karena kalau tidak di buang maka sampan akan karam. Tak lama berselang setelah ali selesai mandi dan telah duduk sarapan tampak dari kejauhan sosok laki-laki tua yang mempunyai kulit hitam dan badan besar menghampiri rumahnya, tidak salah lagi itu adalah sosok bapaknya  yang telah pulang dari membuang air perahu.

Ali : "nah itu bapak balek mak." Ujar ali kepada ibunya.

Bu maria : "oh iye itu bapakmu, nanti tanyekan je same die alat kail tu"       ucap bu maria kepada ali yang sedari tadi menunggu kepulangan bapaknya.  

Ali : "iye mak, bapak mang kalau naro barang tu susah di cari." Ucap ali sambil memakan gorengan yang telah di masak oleh bu maria.

Pak bone : "wah lah sarapan je anak bapak." Ucap pak bone sambil tersenyum

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun