"Baik tan" jawab rian.
Rian pun berangkat dari rumah dan menuju titik kumpul yang sudah mereka tentukan. Disitu rian pun menjelaskan kepada raju dan edo mengenai isi hatinya. Raju dan edo berusaha menghibur rian agar dia tidak bersedih lagi karena novita. Mereka pun bersenang-senang pada malam itu dan berhasil membuat rian tidak bersedih lagi. Hari sudah semakin larut malam, dan mereka pun pulang ke rumah masing-masing. Sesampainya dirumah, rian pun langsung pergi ke kamar dan tidur dengan pulas.
Keesokan harinya, rian seperti biasa menjalankan bisnis cafenya bersama edo dan setiap malam bermain badminton bersama raju. Teman-temannya rian pun sangat senang melihat rian sudah ceria seperti sebelumnya. Hari berganti hari, sudah lama tidak ada kabar dari novita dan membuat rian melupakannya. Dan tiba pada suatu hari, ketika rian dan teman- temannya berencana untuk pergi nongkrong di tepi laut, rian tidak sengaja melihat novita sedang jalan bersama Sonia. Rian terkejut dan pandangannya terhadap novita kembali seperti pada awal berjumpa. Rian memberitahunya kepada raju dan edo, dan dia ingin menemuinya.
"Kau serius ingin menemuinya lagi, padahal kau sudah tau keadaannya?" ucap Edo kepada Rian.
"Aku hanya ingin ngobrol sedikit dengannya" jawab Rian.
"Biarkan saja dia" ucap Raju kepada Edo.
Rian pun beranjak dari kursinya dan pergi mengejar Novita dengan Sonia. Ternyata, mereka berdua sedang sibuk membagikan poster pertunjukan seni mereka ke semua orang, dan tiba-tiba rian pun menghampiri dan menyapa mereka. Novita dan Sonia pun terkejut melihat rian ada di depan mereka.
"Muka ku sangat menyeramkan ya sampai membuat kalian seperti itu?" ucap Rian.
"Kami kaget tau" ucap Sonia memarahi Rian.
Rian pun tertawa dan meminta maaf kepada mereka. Rian melihat ke arah novita yang daritadi hanya diam ketika dia datang.
"Ada apa dengan mu Novita?" tanya Rian kepada Novita.