Mohon tunggu...
Hallo SobatKampus
Hallo SobatKampus Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hallo semangat yaa!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ada Jarak Diantara Pagar Tuhan

24 Desember 2024   09:12 Diperbarui: 24 Desember 2024   09:12 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Keesokan paginya, rian dengan tantenya pun berangkat menuju caf dan bersiap- bersiap untuk menjalankan bisnis cafenya. Lalu datanglah seorang pemuda yang merupakan karyawan tantenya, ia adalah edo. Tantenya mengenalkan edo kepada rian yang nantinya edo akan menjadi partner rian menjalankan caf ini. Rian pun menyadari kalo edo ini adalah pemuda waktu itu yang menabraknya di acara pertunjukan. Edo pun tersenyum kepada rian dan meminta maaf sekali lagi atas kesalahannya yang sudah lewat.

"Kalian sudah saling kenal ya?" ucap tantenya kepada mereka.

"Iya bu, kami pernah berjumpa di acara pertunjukan kemaren" jawab Edo.

"Permisi bu, Edo mau siap-siap buka caf ini dulu" sambung Edo.

Tantenya pun berpesan kepada rian untuk akrab dengan edo, tantenya menilai bahwa edo ini adalah anak yang rajin dan pintar dalam berbisnis. Dan tantenya juga mengatakan bahwa edo ini juga sangat suka bermain seni pertunjukan. Ketika mendengar hal itu, rian pun langsung penasaran mengenai edo, apakah dia mengenal novita atau tidak. Caf pun dibuka dan orang-orang sudah mulai berdatangan. Rian, Edo, tantenya dan karyawan yang lain sibuk melayani pelanggan yang begitu ramai karena ada acara pembukaan yang membuat semua orang tertarik untuk mencoba menu yang ada disana.

Jadwal sibuk pun sudah berlalu, hari sudah mulai malam dan mereka beristirahat sejenak. Tantenya pun berpamitan untuk pulang duluan, karena malam ini ingin pergi menjumpai temannya. Jam sudah menunjukkan pukul 17.00, rian menelepon raju untuk menanyakan apakah main badmintonnya jadi atau tidak. Raju pun bersedia untuk main malam ini, dan rian mengajak edo untuk ikut dengannya. Edo yang awalnya tidak mau pergi karna sudah kelelahan bekerja terpaksa ikut karena tidak enak menolak ajakan rian. Rian dan edo pun mulai membersihkan caf dan pergi mandi sebelum berangkat ke Gedung olahraga. Ketika sudah selesai, mereka singgah dulu ke rumah rian untuk mengambil peralatan badmintonnya dan tidak lupa untuk berpamitan kepada tantenya.

Setibanya di gedung olahraga, ada telepon masuk dari novita. Rian pun langsung mengangkatnya sambil berjalan mencari dimana Raju berada. Raju melihat kedatangan Rian dari jauh dan memanggilnya. Ternyata Raju sudah lama menunggu kedatangan mereka, dan Rian pun meminta maaf kepada Raju karena telah membuat terlalu lama menunggu. Rian pun mengenalkan Edo kepada raju dan menyuruh mereka untuk bermain bersama terlebih dahulu, karena Rian ingin berbincang dulu dengan novita. Sembari asik melihat raju dengan Edo. Edo yang menyadari kalau tingkahnya semalam ternyata gara-gara ini, seketika tertawa melihat rian. Rian merasa malu karna edo mengetahui siapa perempuan yang ia sukai dan ternyata merupakan temannya edo juga.

"Aku terkejut kau menyukai novita. Memang itu tidak salahmu, ini adalah salah novita" ucap edo.

Rian yang mendengar perkataan edo seperti itu langsung heran dan tidak tahu apa yang dimaksud oleh edo. Dia merasa khawatir, apakah dia salah menanyakan hal ini kepada edo.

"Maksudmu apa?" jawab Rian.

Edo pun dengan serius menjelaskan mengenai novita kepada rian. Dia menjelaskan kepada rian bahwa novita memeluk agama muslim. Rian terkejut dan tidak mempercayainya, karena novita tidak memakai jilbab selama berada di Tanjungpinang ini dan juga ketika berada di dekatnya. Tetapi edo menjelaskan kepada rian, alasannya novita kenapa tidak memakai jilbab karena novita sangat suka merawat dan memperlihatkan rambutnya yang menawan. Ketika mendengar hal itu, perasaan rian berantakan dan rian memdiam bisu di depan edo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun