Mohon tunggu...
Halis Idris
Halis Idris Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Baik, Tepat, dan yang Direstui Tuhan?

17 Januari 2018   20:46 Diperbarui: 17 Januari 2018   21:04 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pembicaraan seputar organisasi telah berakhir.  Sudah banyak mahasiswa yang meninggalkan ruangan dan tidak kurang juga yang tinggal. Saya sendiri mencoba menyiapkan diri untuk berbicara dengan Diana. Telah saya putuskan, setelah pembicaraan tadi saya akan berbicara dengannya. Membicarakan tentang apa yang saya rasakan padanya. Saya akan mengungkapkan harapan-harapan di dada ini untuk menjalin kasih dengannya dan memilikinya, lalu saya harap Diana siap untuk menerima hal itu. Sebenarnya, ada ragu di hati untuk melakukan hal itu.  Lantaran dia baru saja patah hati,  masih ada duka dalam hatinya mungkin.  Dan itu sangat membuatku tidak tega untuk langsung menambahkan beban dalam benak pikir dan lubuk hatinya.  Lagipula dia wanita. Banyak orang berkata tentang hakikat perempuan yang begitu lemah dan rapuh.  Aku takut dan ragu, jika apa yang akan saya sampaikan kepadanya hanya akan mengganggunya ataukah mengusik keanggunan wajahnya. Tapi,  seperti awan mendung pagi tadi.  Sebentar saja menghilang dibawah angin entah kemana.  Rasa ragu itu pun menghilang begitu saja. Dan yang tinggal hanya sebuah  cahaya dengan berjuta harapan untuk hidup bersamanya,  menjadi kekasihnya.

" Sedang apa Diana? " sapaku dengan sebuah pertanyaan. 

" oh...  Rifki. " balasnya agak terlihat kaget. 

" Ini Rif,  saya lagi menulis ulang beberapa rancangan kerja yang telah di setujui tadi."

" bisa saya bantu? "

" emm,,  tidak perlu Rif.  Soalnya,  sudah hampir selesai."

" oke..." saya diam sejenak dan Diana masih melanjutkan menulis. 

" Kamu ada acara besok pagi? "

" mmm.. Iya.  Maksud saya, kenapa Rif? "

" kamu ada acara besok pagi? "

" ohhh.  Sepertinya tidak ada acara yang begitu besar.  Hanya ada acara cuci pakaian dan bersih-bersih rumah saja."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun