Mohon tunggu...
Halimah Rose
Halimah Rose Mohon Tunggu... Guru - Hidup akan lebih indah jika bermanfaat untuk orang lain

Sejatinya adalah seorang ibu rumah tangga yang mencintai keluarganya. Pekerjaan lain hanyalah sampingan sebagai wadah untuk selalu berproses.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antarmateri Modul 2.3 Calon Guru Penggerak

8 Oktober 2022   17:41 Diperbarui: 8 Oktober 2022   18:10 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam praktik coaching ini, peran saya sebagai coach di sekolah adalah sebagai guru yang melakukan supervisi akademik kepada rekan sejawat yang lainnya karena peran saya sebagai staf wakil kurikulum. Saya telah melakukan supervise akademik dengan terlebih dahulu melakukan praobservasi, lalu observasi kelas, dan diakhiri dengan kegiatan pascaobservasi kelas. 

Dalam kegiatan pascaobservasi kelas inilah saya melakukan coaching kepada rekan sejawat sebagai coachee. Kami mendiskusikan tentang hal yang terjadi di kelas pembelajaran dan coachee mampu menemukan peluang dan menumbuhkan kodrat murid-muridnya dengan baik.

Kaitannya dengan pembelajaran berdiferensiasi dan sosial emosional, guru sebagai coachee  perlu menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dan sosial emosioanal di kelas untuk menuntun murid menuju kodratnya masing-masing. Selain itu, agar pembelajaran di kelas berpihak kepada murid karena murid belajar sesuai dengan kebutuhannya.

Oleh karena itu, keterampilan coaching ini keterkaitannya dengan kompetensi pembelajaran adalah sangat besar dan berpengaruh. Pemimpin yang melakukan supervisi akademik akan dapat melihat  pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru apakah telah menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dan sosial emosional atau tidak di kelasnya. 

Hal ini berguna untuk menumbuhkan karakter pelajar Pancasila bagi murid-murid, yaitu  karakter beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia, bergotong royong, berkebhinekaan global,  mandiri, kreatif, dan bernalar krits.

Refleksi Modul 2.3

Melalui pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran sosial dan emosional, serta coaching, pengembangan kodrat murid dapat dilakukan dengan optimal sehingga kebutuhan belajar murid terpenuhi. Murid akan tumbuh menjadi anak yang cerdas, berkarakter sesuai profil pelajar Pancasila.

Tujuan akhir dari pembelajaran berdiferensiasi, sosial emosional, coaching ini adalah  murid siap menjalani kehidupan dengan mandiri sehingga menjadi pribadi selamat dan bahagia.

ADE SUMIATI

SMP NEGERI 155

PENGAJAR PRAKTIK        : SAPTINI PUDJI ASTUTI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun