Mohon tunggu...
.terang
.terang Mohon Tunggu... Lainnya - All you can read

Ketika kata jatuh ke mata

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bersujud pada Tahi Ayam

22 Oktober 2023   21:06 Diperbarui: 22 Oktober 2023   21:16 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dengan angkutan kota, Jamal pergi memenuhi undangan. Ia yang lebih banyak menghabiskan waktu di lautan, sangat jarang mengikuti perkembangan daratan. Jamal yang duduk di samping supir merasa terkejut melihat proyek pelebaran jalan utama di daerahnya, matanya menatap pada bekas kerukan dan perataan tanah di kedua sisi jalan.

"Sudah lama ini bang?" tanya Jamal ke supir.

"Nggak lah bang, baru-baru aja," jawab supir lewat tune keras dengan sentuhan efek serak.

"Emang di sini setiap hari macet ya bang? Sampai-sampai dilebarin."

"Enggak juga sih bang, cuma orang disini latah beli mobil meski rumahnya masih ngontrak, padahal lebih penting lagi jalan-jalan yang banyak berlubang itu ditambal. Yang lucunya, jalan di lebarin tapi paritnya disempitin, pas hujan deras berubah lah jalan itu jadi parit."

"Hmmm."

"Ada lagi yang lebih lucu bang."

"Apa itu bang?'

"Di dekat alun-alun sana, jalan dilebarin, ujung-ujungnya malah jadi arena parkir mobil. Yahhh, beginilah negara kita bang, lebih banyak melucunya dari seriusnya."

Selain mendapat banyak infromasi terkait perkembangan daerahnya, hari ini akan banyak kejutan yang menghampiri Jamal. Sedang ada kerumunan massa di pinggir jalan, di negaranya hal seperti ini sering terjadi, biasanya sedang ada kecelakaan dimana lebih banyak penoton dari penolongnya, ditambah lagi, sekarang banyak videografer atau fotografer karbitan yang seakan-akan wartawan. Mereka asyik mendokumentasikan hanya demi kebutuhan konten, agar follower atau liker-nya meningkat. Kerumunan tersebut kompak dengan kaos hijaunya, terlintas di benak Jamal sedang ada kampanye partai, meski Pemalu (Pemilihan Manusia Lucu) masih beberapa kali revolusi bumi lagi.

Sebagian kecil dari pasukan hijau yang tampak oleh Jamal tengah melakukan penggalian lubang, sebagian besar lainnya sedang asyik melakukan foto berjama'ah dengan pose memegang bibit dan spanduk bertuliskan 'Hijaukan Bumi Lewat Penanaman Pohon'. Melihat hal barusan barulah dugaan Jamal sebelumnya terbantahkan. Banyak wartawan yang meliput, penumpang angkutan umum heran, ternyata kepala daerah terlibat di dalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun