Mohon tunggu...
Dian Kusumanto
Dian Kusumanto Mohon Tunggu... Insinyur - Warga Perbatasan

Berbagi Inspirasi dari Batas Negeri

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Nilai Ekspor Gas Alam Indonesia dan Dampaknya Jika Ekspor Dialihkan

27 Januari 2025   03:08 Diperbarui: 27 Januari 2025   03:08 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

a. Penguatan Industri Hilir dan Peningkatan Nilai Tambah

  • Dengan gas alam digunakan untuk industri dalam negeri, sektor seperti petrokimia, pupuk, baja, dan manufaktur lainnya akan berkembang pesat.
  • Produk dengan nilai tambah tinggi seperti amonia, metanol, dan bahan kimia lainnya akan lebih banyak dihasilkan, meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global.
  • Bisa menciptakan efek multiplier economy, di mana sektor terkait seperti logistik, jasa, dan tenaga kerja juga ikut berkembang.

b. Stabilitas Energi dan Pengurangan Impor

  • Mengurangi impor LPG dan bahan baku energi lainnya, sehingga memperbaiki neraca perdagangan Indonesia.
  • Harga energi domestik bisa lebih stabil karena tidak bergantung pada fluktuasi harga global.
  • Memacu swasembada energi, mengurangi ketergantungan terhadap negara lain.

c. Investasi dan Lapangan Kerja Baru

  • Industri hilir berbasis gas akan membutuhkan lebih banyak tenaga kerja, menciptakan jutaan lapangan kerja baru.
  • Investasi dalam pembangunan infrastruktur seperti pipa gas, terminal LNG, dan fasilitas pemrosesan akan meningkat.

d. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Alam

  • Dengan optimalisasi gas di dalam negeri, sumber daya energi bisa dikelola untuk jangka panjang, menghindari eksploitasi berlebihan dan menjaga ketahanan energi nasional.

2. Dampak Sosial

a. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

  • Dengan industri dalam negeri berkembang, pendapatan masyarakat meningkat melalui penciptaan lapangan kerja dan peluang usaha baru.
  • Harga pupuk yang lebih murah dari bahan baku gas domestik akan berdampak pada harga pangan yang lebih terjangkau.
  • Akses ke energi yang lebih murah dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama di daerah terpencil.

b. Pengurangan Ketimpangan Wilayah

  • Jika distribusi gas merata, maka industri dan pusat ekonomi tidak hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa, tetapi juga di luar Jawa seperti Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi.
  • Pembangunan infrastruktur energi akan merangsang pertumbuhan daerah dan mengurangi kesenjangan antara desa dan kota.

c. Ketahanan Pangan dan Pertanian Lebih Produktif

  • Pasokan gas yang cukup untuk industri pupuk akan membuat harga pupuk lebih terjangkau, meningkatkan produksi pertanian dan ketahanan pangan.
  • Sektor pertanian dan peternakan juga akan lebih efisien karena biaya produksi lebih rendah.

3. Dampak Politik

a. Kemandirian dan Ketahanan Nasional

  • Dengan tidak bergantung pada energi luar negeri, Indonesia menjadi lebih mandiri dan tidak mudah terpengaruh oleh kebijakan energi global.
  • Keputusan politik dan ekonomi lebih bebas tanpa tekanan dari negara importir gas.

b. Peningkatan Bargaining Position Indonesia

  • Jika suatu saat Indonesia tetap ingin mengekspor gas dalam skala terbatas, posisi tawar Indonesia menjadi lebih kuat karena memiliki pasar domestik yang sudah mandiri.
  • Negara-negara yang sebelumnya bergantung pada gas Indonesia bisa bernegosiasi ulang dengan harga lebih kompetitif atau bahkan berinvestasi langsung di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun