Ikhlas dalam Ibadah -- Melaksanakan ibadah semata-mata karena Allah, bukan karena ingin dipuji atau takut celaan manusia.
Ikhlas dalam Akhlak dan Muamalah -- Bersikap baik kepada orang lain bukan karena berharap imbalan, tetapi karena mengharap ridha Allah.
3. Tingkatan Ikhlas dalam Tasawuf
Para ulama tasawuf membagi ikhlas ke dalam beberapa tingkatan:
- Ikhlas Awam -- Beribadah karena mengharap pahala atau takut siksa.
- Ikhlas Khawwash (Khusus) -- Beribadah karena mencari ridha Allah, bukan karena pahala atau takut siksa.
- Ikhlas Khawwasul Khawwash (Sangat Khusus) -- Beribadah karena cinta yang murni kepada Allah tanpa mengharap apapun, bahkan tanpa merasa dirinya sedang beribadah.
Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menyebut bahwa orang yang mencapai tingkat tertinggi ikhlas tidak lagi merasakan dirinya beramal, karena yang ada hanyalah kehendak Allah yang bekerja melalui dirinya.
4. Hambatan Ikhlas: Penyakit Hati dalam Tasawuf
Menurut tasawuf, ikhlas bisa terhalang oleh penyakit hati seperti:
- Riya' -- Beramal karena ingin dipuji orang lain.
- Sum'ah -- Ingin terkenal karena ibadah atau amal baik.
- Ujub -- Bangga terhadap amal sendiri.
- Hubbud Dunya -- Mengutamakan dunia daripada akhirat.
Sufi besar seperti Imam Junaid Al-Baghdadi dan Imam Al-Ghazali mengajarkan bahwa untuk mencapai ikhlas, seseorang harus terus melakukan mujahadah (berjuang melawan hawa nafsu) dan muraqabah (merasa selalu diawasi oleh Allah).
Dalam tasawuf Islam, ikhlas adalah fondasi utama yang menentukan nilai suatu amal. Mencapai keikhlasan sejati membutuhkan perjalanan spiritual yang panjang, melalui pembersihan hati dari segala bentuk ketergantungan selain kepada Allah. Orang yang benar-benar ikhlas tidak lagi mencari keuntungan duniawi, melainkan hanya ridha Allah sebagai tujuan hidupnya.
Cara Melatih Ikhlas Menurut Gus Baha'
Gus Baha' (KH. Bahauddin Nursalim), seorang ulama ahli tafsir yang dikenal dengan pemahaman mendalamnya tentang Al-Qur'an dan tasawuf, pernah menguraikan cara melatih ikhlas yang sesungguhnya. Menurut beliau, ikhlas bukan sekadar teori, tetapi sesuatu yang harus dilatih secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa poin penting dari pemaparan beliau: