Cacian dan hinaan dari para tetangga dia jadikan sebagai penguat doanya. Dan pagi ini, Allah menunjukkan kuasa-Nya. Cahaya-Nya memancarkan begitu terang. Jalan taubat telah terbuka lebar bagi sang suami. Â
Azan subuh berkumandang dari mulut Wak Tarmad. Air mata terus saja mengalir dari mata istri dan anak. Pujian-pujian kepada Sang Khalik terus mengalun. Setelah iqamah, mulalilah mereka bertiga menunaikan salat. Wak Tarmad mantapkan hati menjadi imam. Ya, imam.Â
Pemimpin salat. Pemimpin dalam keluarganya. Penanggung jawab dunia-akhirat istri dan anaknya. Wak Tarmad telah sadar. Insyaf. Kembali ke jalan-Nya. â– Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H