Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Chanathip "Messi"-Teerasil Dangda, Duo Thailand Paling Berbahaya, Bagaimana Mengisolasi Mereka?

28 Desember 2021   07:50 Diperbarui: 28 Desember 2021   14:39 1894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerang andalan Thailand Teerasil Dangda saat mencetak gol ke gawang Timnas Indonesia dalam laga leg pertama babak final Piala AFF 2016 di Stadion Pakansari, Bogor, Rabu (14/12/2016) lalu.| Sumber: ESPNFC via tribunnews.com

Jangan lupa, dalam perjalanan menuju final, pemain-pemain muda Indonesia sudah teruji menghadapi pemain-pemain dengan gaya lebih meledak-ledak seperti Ikhsan Fandi maupun Safawi Rasid. Barisan bek dan gelandang Indonesia juga mampu menahan kreativitas Nguyen Quang Hai dan kawan-kawannya saat bermain 0-0 di fase grup.

Meski, saya yakin, Indonesia di final nanti tidak akan bermain bertahan seperti saat menghadapi Vietnam di penyisihan grup. Sebab, bila ingin juara di final ya harus mencetak gol. Main menyerang.

Tapi, fokus harus lebih baik ketimbang ketika melawan Singapura. Dewangga, Irianto, dan Kambuaya yang bertugas menguasai lini tengah, tidak boleh keasyikan ketika dalam situasi menyerang.

Saat melawan Singapura di semifinal, Indonesia selalu mengawali pertandingan dengan bagus. Seperti di semifinal kedua. Indonesia bisa mencetak gol di 15 menit pertama. Ketika di atas angin, tahu-tahu Singapura yang berbalik mengendalikan permainan.

Saya yakin, coach Shin Tae-yong sudah menyiapkan cara untuk mengisolasi dua pemain andalan Thailand ini. Mungkin lebih ke zona marking. Bukan man to man marking alias menugaskan pemain khusus untuk mengawal Teerasil atau Chanathip.

Pada akhirnya, Thailand dengan pengalaman juara dan pemain lebih matang, memang lebih diunggulkan di final nanti. Tapi ingat, selalu ada kejutan di sepak bola.

Siapa tahu, di Piala AFF tahun ini, Indonesia dengan skuad mudanya bisa juara untuk kali pertama.

Terlepas dari masa lalu kelam Indonesia ketika berjumpa Thailand di final, toh anak-anak muda ini tidak ikut merasakan trauma final. Semangat dan mental mereka masih fresh.

Siapa tahu, Witan dan kawan-kawan dengan semangat anak muda, bisa tampil mengejutkan dan mengalahkan para pemain top Thailand di final. Semoga. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun