Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Chanathip "Messi"-Teerasil Dangda, Duo Thailand Paling Berbahaya, Bagaimana Mengisolasi Mereka?

28 Desember 2021   07:50 Diperbarui: 28 Desember 2021   14:39 1894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Chanatip Songkrasin, pemain Thailand yang paling harus diwaspadai pemain-pemain Indonesia di final nanti/foto: nld.com.vn
Chanatip Songkrasin, pemain Thailand yang paling harus diwaspadai pemain-pemain Indonesia di final nanti/foto: nld.com.vn

Meminjam istilah di sepak bola Italia, Chanathip diposisikan sebagai trequartista alias pemain yang bermain di belakang dua penyerang dalam skema main 4-3-1-2 Thailand. Dari situ jelas, dia otak permainan Thailand.

Chanathip (28 tahun) inilah yang mencetak dua gol ke gawang Vietnam di semifinal pertama. Bila sampeyan (Anda) menyaksikan cuplikan gol itu, mudah menyebut bila Chanathip ini gelandang yang punya insting mencetak gol.

Dilihat dari postur, Chanathip ini terbilang mungil. Tingginya 158 cm. Tapi, dengan bermain di Liga Jepang J1 League bersama klub Hokkaido Consadole Sapporo, menjadi cerminan kualitasnya.

Simak postingan gelandang legendaris Indonesia, Fakhri Husaini di akun Instagramnya @coachfakhri. Fakhri yang dulu rajin bikin gol dari lini kedua, memuji tiga pemain berwajah bayi tapi mematikan di Piala AFF 2020. Salha satunya Chanathip.

"Nguyen Quang Hai adalah salah satu alasan kenapa saya selalu menantikan laga timnas Vietnam, sama halnya ketika saya juga menantikan penampilan Chanathip Songkrasin bersama Thailand, dan tentu saja Witan Sulaiman bersama Timnas Indonesia. Tiga pemain berwajah bayi, menggemaskan, dengan dribbling menakutkan dan passing mematikan".

Bila yang memberi pujian seorang mantan pemain sehebat Fakhri, tentu pujian itu bukan kaleng-kaleng. Ndak asal bunyi.

Tapi memang, Chanathip ini salah satu gelandang paling hebat yang pernah main di Piala AFF. Faktanya, dalam penampilannya di Piala AFF, dia pernah membawa Thailand dua kali juara di tahun 2014 dan 2016. Bahkan, dia menjadi pemain terbaik (most valuable player) di Piala AFF 2014 dan 2016 tersebut.

Tentu, punggawa lini tengah Indonesia seperti Ricky Kambuaya, Alfeandra Dewangga, juga Rahmat Irianto, punya tugas tidak mudah untuk mematikan kreativitas Chanathip. Semoga, Rahmat Irianto yang mengalami cedera saat melawan Singapura di semifinal kedua, sudah bugar dan siap dimainkan.

Lalu, bagaimana mengisolasi dua pemain berbahaya Thailand ini?

Kuncinya disiplin dan fokus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun