Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saya, Bu Endang, dan Mudahnya Merajut Toleransi Antar-Tetangga

24 Desember 2021   14:41 Diperbarui: 26 Desember 2021   04:17 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjalin relasi yang baik dengan tetangga  menjadi salah satu pendukung hidup bahagia. Foto: www.parapuan.co

Kematian yang lagi-lagi membuat kami sedih. Terutama kucing jantan yang kami beri nama Cero, yang mati karena keracunan usai dolan di perumahan. Saya menangis haru ketika malam-malam sepulang kerja menguburkannya.

Dari semua cerita itu, saya berkesimpulan, membangun relasi dan toleransi dengan tetangga, terlebih yang kebetulan berbeda keyakinan, tidak sekadar lewat retorika ucapan ataupun tulisan.

Namun, perlu diwujudkan dalam kehidupan nyata.

Bahwa, membangun relasi baik dengan tetangga yang 'berbeda' sejatinya tidak sulit. Selama kita mau mengedepankan sisi sebagai manusia yang saling ingin dimanusiakan dan saling membutuhkan satu sama lain.

Sebab, bila kita membutuhkan bantuan mendadak apalagi pas malam, tentu yang paling pertama kita kabari ya tetangga.

Semisal terpaksa meminjam kendaraan malam-malam untuk keperluan mendesak, ataupun 'hal receh' seperti meminta cabai untuk memasak karena baru sadar habis dan tidak ada tukang sayur lewat, yang paling diminta bantuan ya tetangga. Bukan saudara, kerabat, ataupun teman dekat yang rumahnya jauh dari tempat tinggal kita.

Saya bersyukur tinggal di perumahan dengan memiliki tetangga baik. Sebab, bagi saya, punya tetangga baik yang saling respek dan ringan tangan membantu, itu salah satu pendukung hidup bahagia.

Salam bertetangga baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun