Pun, ketika ada pembagian daging kurban Idul Adha di perumahan kami, Bu Endang tak pernah terlewatkan dalam list warga yang mendapatkannya seperti tetangga lainnya yang muslim.
Malah, dalam hal relasi, Bu Endang ini tetangga yang paling sering berbagi kepada kami.
Seringkali, istri saya mendadak ditelpon. Dia sekadar mengabari mau ke rumah untuk memberikan kelebihan makanan yang baru dibeli. Istri saya pun cukup sering berbagi masakan ataupun kue bikinannya.
Dalam hal gotong royong, Bu Endang juga tetangga yang mudah diajak kerja sama. Bahkan bilapun harus mengeluarkan duit. Tidak merasa berat.
Pernah, lahan kosong di samping rumah saya, penampakannya 'luar biasa'. Rumputnya tumbuh subur. Begitu juga pohon liar. Lahan itu belum laku. Konon katanya karena posisinya 'tusuk sate'.
Kami dan satu tetangga lainnya, berinisiatif untuk menyuruh tukang kebersihan agar membersihkan dan merapikan lahan itu.
Kami lalu sepakat patungan mengumpulkan duit untuk honor tukang bersih-bersih itu.
Padahal, Bu Endang sejatinya tidak terdampak langsung karena rumahnya tidak bersebelahan dengan lahan kosong itu. Tapi dia mau gotong royong untuk ikut urunan duit. Demi kebaikan lingkungan tempat tinggal kami.
Kerja sama mengurus kucing
Ada banyak cerita tentang relasi baik yang terjalin di antara kami sebagai tetangga dekat. Cerita yang akan terlalu panjang untuk diceritakan di sini.
Tapi, salahsatu yang saya kenang adalah kerja sama memelihara kucing dari kecil hingga bertumbuh.