Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Jorginho, Pelajaran "Gelas Kosong", dan Perlunya Pemutakhiran Kemampuan

15 November 2021   08:17 Diperbarui: 15 November 2021   16:33 1576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gelandang timnas Italia, Jorginho.| Sumber: AFP/ALBERTO PIZZOLI via Kompas.com

Tidak sekali ini, pemain bernama asli Jorge Luiz Frello Filho Cavaliere ini gagal menendang penalti.

Di kualifikasi Piala Dunia 2022, dia sudah dua kali gagal. Dia juga gagal memasukkan bola dari titik putih saat Italia melawan Swiss di Basel pada 5 September silam.

Termasuk ketika Italia menghadapi Inggris di final Euro 2020 silam. Jorginho yang menjadi penendang kelima dalam adu penalti, gagal menaklukkan Jordan Pickford, kiper Inggris. Untung saja, kiper Italia Gianluigi Donnarumma tampil heroik dengan menggagalkan dua sepakan penalti pemain Inggris sehingga Italia akhirnya juara.

Sebenarnya, di sepak bola, seorang pemain gagal menendang penalti itu bukan hal yang aneh. Sebab, banyak pemain top pernah gagal ketika menendang penalti.

Namun, yang menjadi menarik untuk diulik karena Jorginho merupakan salah satu spesialis penendang penalti. Dia salah satu penendang penalti terbaik di Eropa.

Pemain kelahiran Brasil yang lantas membela Italia ini salah satu eksekutor penalti terbaik Gli Azzurri.

Kita tahu, lolosnya Italia ke final Piala Eropa 2020 silam ditentukan oleh tendangan penalti khas Jorginho saat adu penalti melawan Spanyol.

Dia juga sudah melakukannya berkali-kali di klubnya, Chelsea. Bahkan sempat punya catatan panjang tidak pernah gagal. Penaltinya selalu jadi gol.

Kita mengingat gayanya yang khas ketika menendang penalti. Jorginho mengangkat satu kakinya sebelum menendang lantas meletakkan bola ke arah berlawanan dari posisi kiper yang sudah salah langkah.

Seorang pakar perlu pemutakhiran kemampuan

Lalu, mengapa Jorginho yang pakar, bisa gagal menendang tiga penalti di tiga kesempatan terakhir?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun