Taiwan punya tim cukup merata di Piala Thomas. Di nomor tunggal, ada Chou Tien-chen (31 tahun) yang kini menempati ranking 4 dunia. Lalu Wang Tzu-wei (26 tahun) yang kini ada di ranking 11.
Lalu di ganda putra, selain Lee/Wang yang akan menjadi modal meraih poin, Taiwan punya pasangan Lee Jhe-huei/Yang Po-hsuah. Pasangan ini tampil di Piala Sudirman. Bahkan, mereka mengalahkan ganda Jepang, Akira Koga/Taichi Sato di perempat final. Meski, Taiwan kalah 1-3.
Akan menarik menunggu pertemuan kembali Lee/Wang dengan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya. Di Olimpiade lalu, Lee/Wang mengalahkan Minnions di pertandingan fase grup.
Secara game by game, pertemuan melawan Taiwan bakal berjalan alot. Karenanya, Hendra Setiawan dan kawan-kawan diharapkan bisa meraih kemenangan beruntun atas Aljazair dan Thailand.
Sehingga, ketika melawan Taiwan, Indonesia sudah memastikan lolos ke perempat final dan hanya tinggal berebut posisi juara grup.
Pada akhirnya, sebagai suporter, kita semua merindu, tim Indonesia bisa kembali membawa pulang trofi Piala Thomas.
Sebab, Indonesia sudah terlalu lama tidak lagi juara. Sudah 19 tahun.
Memang, Indonesia menjadi negara yang paling sering juara Piala Thomas, 13 kali. Namun, kali terakhir Indonesia juara terjadi di tahun 2002 saat mengalahkan Malaysia 3-2 di final di Guangzhou, China. Sudah lama sekali.
Setelah juara tahun 2002 itu, tim Thomas Indonesia sempat dua kali masuk ke final di tahun 2010 dan 2016. Namun, kalah dari China dan Denmark.Â
Semoga, kerinduan panjang itu menjadi pelecut motivasi bagi pasukan merah putih untuk meraih hasil terbaik di Piala Thomas tahun ini. Siapa tahu, gelaran Piala Thomas yang seharusnya digelar tahun 2020 lalu tetapi dimundurkan akibat pandemi Covid-19, membawa berkah bagi tim Indonesia.
Salam bulutangkis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H