Padahal, bila mereka merokok di dekat anak-anak, sadar atau tidak, para orang tua ini sejatinya telah membahayakan anak-anak mereka sendiri.
Saya yakin, mereka menyayangi anaknya. Melindungi mereka dari bahaya apapun, bahkan dari panas dan hujan sekalipun. Namun, entah sadar atau tidak, mereka membiarkan anak-anaknya mendapat bahaya yang ditimbulkan asap rokok.
Mengenali bahaya asap rokok bagi anak
Sebenarnya, kenapa paparan asap rokok berbahaya bagi anak-anak?
Sampeyan mungkin sering mendengar betapa berbahayanya jadi perokok pasif. Asap rokok yang terpapar kepada perokok pasif, konon jauh lebih berbahaya daripada asap yang diisap oleh perokok aktif.
Nah, dari beberapa referensi yang pernah saya baca perihal masalah ini, anak-anak dan bayi merupakan golongan yang paling rentan jika terpapar asap rokok.
Paparan asap rokok ternyata bisa meningkatkan risiko tejadinya berbagai gangguan kesehatan dan penyakit. Apalagi, kondisi tubuh anak-anak ,asih mengalami tumbuh kembang sehingga rentan mengidap gangguan pernapasan.
Bayi dan anak-anak yang terpapar asap rokok berisiko tinggi mengalami iritasi mata, infeksi telinga, alergi, asma, bronkitis, pneumonia, meningitis, dan bahkan sindrom kematian bayi mendadak.
Bahkan, dilansir dari Kompas.com, sebuah studi menyebutkan, anak-anak yang sering terpapar asap rokok, berisiko mengalami gangguan mental.
Berdasarkan studi dari Spanyol, anak-anak yang terpapar asap rokok di rumahnya, tiga kali lebih berisiko terkena (attention deficit hyperactive disorder) ADHD atau gangguan pemusatan perhatian dibanding anak-anak yang tidak terpapar. Anak-anak beresiko tinggi menderita ADHD jika terpapar satu jam atau lebih asap rokok setiap harinya.
"Penelitian menunjukkan, anak-anak yang terpapar asap rokok selama kurang dari satu jam per hari, lebih berisiko memiliki gangguan mental dibanding anak-anak yang tak pernah terpapar sama sekali," begitu bunyi penelitian itu seperti dilansir dari Kompas.com