Kemenangan Greysia/Apriyani membuat pertandingan semakin menegangkan. Waktunya ganda campuran di laga kelima. Giliran Rinov/Pitha tampil.
Rinov/Pitha, juara dunia junior 2017 ini menghadapi pasangan B.R Sankeerth/Crystal lai. Sankeerth, pemain kelahiran India, sebelumnya turun di ganda putra.
Yang terjadi, Rinov/Pitha yang kini menempati ranking 22 dunia, tampil percaya diri. Mereka tidak sampai out of form karena terbebani harus menang. Rinov/Pitha menang 21-14, 21-10.
Indonesia pun menang 3-2. Meski, kemenangan seperti itu pastinya tidak pernah terbayangkan oleh penikmat bulutangkis di Indonesia. Tapi begitulah pertandingan beregu, apapun bisa terjadi lapangan.
Pelajaran bagi tim Indonesia
Sempat tertinggal lantas meraih kemenangan susah payah atas tim Kanada yang bukan termasuk unggulan di kejuaraan ini, harus menjadi pelajaran bagi tim Indonesia. Utamanya bagi para pelatih perihal penentuan pemain yang tampil.
Kita tahu, saat melawan Kanada, Indonesia memaikan lima wakil yang sama sekali berbeda dibandingkan dengan pemain-pemain yang sehari sebelumnya tampil mengalahkan Rusia 5-0.
Ketika melawan Rusia, Indonesia memainkan Anthony Sinisuka Ginting, Gregoria Mariska, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya, Siti Fadia Silva/Ribka Sugiarto, dan Praveen Jordan/Melati Daeva.
Hanya di nomor ganda putri, Indonesia menampilkan pemain muda. Selebihnya, semuanya pemain merupakan pilihan pertama di nomor masing-masing.
Saat melawan Kanada, tim pelatih memilih memainkan beberapa pemain 'bukan pertama'. Ada Fajar/Rian di ganda putra, Ester di tunggal putri, Jonatan di tunggal putra, dan Rinov/Pitha di ganda campuran. Hanya Greysia/Apriyani yang merupakan pemain pertama.
Apakah ada kesan pemain-pemain Indonesia meremehkan Kanada alias sudah yakin menang sebelum bertanding?