Laga ketiga, giliran tunggal putra. Jonatan Christie (24 tahun) menghadapi pemain berusia 19 tahun, Brian Yang.
Di atas kertas, Jonatan Christie dengan segenap pengalamannya, jelas lebih unggul. Terlebih, lawannya 'hanya' ranking 43 dunia. Jonatan ada di 10 besar dunia. Ranking 7.
Di game pertama, Jonatan unggul jauh dalam perolehan poin, 21-9. Rasanya, peraih medali emas Asian Games 2018 ini bakal menang mudah.
Namun, yang terjadi di game berikutnya, sungguh di luar dugaan. Entah apa yang terjadi dengan Jojo--panggilan Jonatan Christie. Dia kalah 20-22 di game kedua.
Di game ketiga, Jonatan ternyata tidak mampu bangkit. Brian yang sudah di atas angin, kembali menang dengan skor 21-18. Hasil itu membuat Indonesia tertinggal 1-2 dari Kanada. Sungguh hasil yang sangat di luar dugaan.
Ganda putri dan ganda campuran bawa Indonesia menang
Tertinggal 1-2, kekhawatiran mulai melanda para pendukung Indonesia. Itu terlihat dari komentar-komentar mereka di beberapa akun Instagram yang mengabarkan hasil cepat dari Piala Sudirman 2021. Saya pun sempat cemas membayangkan yang terjadi.
Memang, Indonesia diyakini bakal mampu menyamakan skor karena pertandingan keempat memainkan ganda putri. Indonesia menurunkan pasangan peraih medali emas Olimpiade 2020, Greysia Polii/Greysia Polii yang penampilannya terkenal konsisten di lapangan.
Namun, warganet sempat cemas karena di laga kelima yang akan menjadi penentuan, Indonesia memainkan Rinov Rivaldy/Pitha Mentari yang baru melakoni debut di Piala Sudirman.
Yang terjadi kemudian, Greysia/Apriyani sesuai prediksi berhasil menyamakan skor 2-2. Mereka menang straight game 21-16, 21-10 atas pasangan Kanada, Rachel Can/Catherine Choi.
Rachel Can yang sebelumnya main di tunggal putri dan meraih poin, kembali turun di ganda putri. Itu karena Kanada memang hanya membawa 6 pemain.