Ginting dan Jonatan menjadi andalan di nomor tunggal. Sementara dua pasangan ganda, Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya serta Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto melakoni debut di Piala Thomas.
Indonesia melangkah ke semifinal usai menaklukkan Malaysia 3-1 di perempat final. Minnions--julukan Marcus/Kevin dan kawan-kawan bersua China di semifinal.
China yang gagal di dua edisi Piala Thomas sebelumnya, juga tampil dengan nama-nama baru seperti Shi Yuqi dan pasangan Li Junhui/Liu Yuchen.
Yang terjadi, Indonesia gagal ke final. Ginting yang tampil di laga pertama, kalah dari Chen Long. Marcus/Kevin bisa menyamakan skor usai menang atas Liu Cheng/Zhang Nan lewat rubber game.
Sayangnya, Jonatan takluk dari Shi Yuqi di pertandingan ketiga. Itu berarti Indonesia harus menang di game keempat untuk bisa menyamakan skor. Namun, Hendra/Ahsan takluk dari Li/Liu yang kala itu memang sedang bagus-bagusnya. Indonesia pun kalah 1-3.
China akhirnya menjadi juara usai mengalahkan Jepang 3-1. Meski Chen Long kalah dari Kento Momota di laga pertama, China terbantu dengan nomor ganda yang menyumbangkan dua poin. Plus Shi Yuqi. Itu gelar ke-10 China di Piala Thomas.
Bagaimana dengan Piala Thomas 2020?
Kita tahu, Piala Thomas 2020 di Denmark seharusnya digelar tahun lalu. Namun, dimundurkan setahun karena adanya pandemi. Meski digelar di tahun 2021, tetap memakai format Piala Thomas 2020.
Indonesia kembali jadi unggulan teratas. Sangat mungkin, komposisi pemain tim Indonesia tidak berbeda jauh dari tim yang tampil di Piala Thomas 2018. Ginting, Jonatan, Marcus dan Kevin, Hendra dan Ahsan, juga Fajar dan Rian, akan tetap menjadi andalan.
Hanya untuk tunggal ketiga yang berbeda. Tidak ada lagi nama Ihsan Maulana. Kemungkinan besar, Shesar Hireen Rhustavito akan diplot sebagai tunggal putra ketiga.
Kabar bagusnya, sektor tunggal Indonesia kini lebih matang dibandingkan tahun 2018 lalu. Ginting dan Jonatan telah menunjukkan grafik peningkatan. Mereka juga ada di 10 besar ranking dunia. Shesar juga bisa diandalkan.