Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Dari Jakarta-Bangkok, Indonesia Jatuh Bangun Memulangkan Piala Thomas

19 Agustus 2021   07:08 Diperbarui: 19 Agustus 2021   10:41 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting jadi andalan di Piala Thomas 2020/Foto: AFP/Alexander NEMENOV 

Berikut beberapa potret perjuangan tim bulutangkis putra Indonesia untuk memulangkan Piala Thomas ke tanah air.

Piala Thomas 2004 di Jakarta, Indonesia gagal pertahankan gelar

Ini pertama kali dalam 10 tahun, Piala Thomas digelar di Jakarta sejak 1994 silam. Di tahun 1994, Indonesia juara dengan mengalahkan Malaysia di final.

Satu dekade berselang, Indonesia kembali mengincar gelar juara di Jakarta. Apalagi, Indonesia berstatus juara bertahan.

Namun, yang terjadi, Indonesia terhenti di babak semifinal. Taufik Hidayat dan kawan-kawan dikalahkan Denmark 2-3. Indonesia gagal mempertahankan gelar di rumahnya sendiri.

Piala Thomas edisi 2004 itu akhirnya diraih oleh China. Di babak final, Lin Dan cs menang 3-1 atas Denmark yang mengandalkan Peter Gade.

Itu merupakan gelar kelima China. Ya, di tahun itu, China baru meraih Piala Thomas kelimanya. Sementara Indonesia sudah 13 kali. China saat itu masih tertinggal jauh dari Indonesia.

Dominasi China juara lima kali beruntun

Keberhasila meraih Piala Thomas 2004 itu rupanya menjadi tonggak kebangkitan bagi tim putra bulutangkis China. Di tahun-tahun berikutnya, mereka tidak terbendung.

Tim China sukses juara Piala Thomas lima kali beruntun, 2004, 2006, 2008, 2010, dan 2012. China menyamai sukses Indonesia yang sebelumnya juara lima kali beruntun mulai 1994 hingga 2002.

Selama kurun waktu 2002-2012, hanya sekali Indonesia bisa head to head langsung dengan China di final. Tepatnya di Piala Thomas 2010 yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun