Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Dari Jakarta-Bangkok, Indonesia Jatuh Bangun Memulangkan Piala Thomas

19 Agustus 2021   07:08 Diperbarui: 19 Agustus 2021   10:41 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting jadi andalan di Piala Thomas 2020/Foto: AFP/Alexander NEMENOV 

Hanya saja, kekuatan China kala itu memang sedang kuat-kuatnya. Motivasi mereka juga sedang tinggi-tingginya. Indonesia kalah telak 0-3 di final.

Taufik Hidayat yang turun di pertandingan pertama, kalah dari rival bebuyutannya, Lin Dan. China unggul 1-0.

Di game kedua, terjadi ulangan final ganda putra Olimpiade 2008 antara Hendra Setiawan/Markis Kido melawan Cia Yun/Fu Haifeng. Namun, Hendra/Kido yang meraih medali emas di Olimpiade 2008 di Beijing, kali ini takluk lewat rubber game.

Lantas, di game ketiga, Simon Santoso yang diharapkan bisa memperpanjang nafas tim Indonesia, takluk dari Chen Jin. China pun juara. Itu gelar kedelapan mereka.

Jepang meraih gelar pertama di 2014

Piala Thomas 2014 di India menyisakan kenangan pahit bagi tim putra Indonesia. Harapan untuk memulangkan Piala Thomas ke Indonesia kembali gagal.

Apalagi, pesaing Indonesia di Piala Thomas semakin bertambah. Bukan hanya China. Tim Piala Thomas Jepang muncul sebagai penantang gelar (title contender).

Jepang mulai memperlihatkan punya tim kuat di Piala Thomas pada edisi 2012 di Wuhan, China. Mereka bisa menaklukkan Indonesia dengan skor 3-2 di perempat final.

Itu merupakan kali pertama sepanjang sejarah gelaran Piala Thomas, Indonesia gagal lolos ke semifinal sejak berpartisipasi di turnamen ini mulai tahun 1958 di Singapura.

Misi kebangkitan digelorakan di Piala Thomas 2014 di New Delhi, India. Terlebih, tim Indonesia ditempatkan sebagai unggulan pertama.

Indonesia berhasil melangkah ke semifinal usai menang dramatis, 3-2 atas Korea Selatan. Namun, di semifinal, Indonesia malah tampil antiklimaks. Menghadapi Malaysia yang mengandalkan Lee Chong Wei, Indonesia tidak mampu meraih satupun kemenangan, kalah 0-3. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun