Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Riuh Komentar Warganet dan Berita Media, Setop Merundung Praveen/Melati

28 Juli 2021   21:11 Diperbarui: 28 Juli 2021   21:24 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ganda campuran bulutangkis Indonesia dipastikan tidak meraih medali di Olimpiade 2020. Tidak akan ada ulangan pencapaian hebat Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir saat meraih medali emas di Olimpiade 2016 silam.

Itu setelah satu-satunya wakil Indonesia di ganda campuran, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, terhenti di babak perempat final cabang olahraga bulutangkis Olimpiade 2020, Rabu (28/7).

Praveen/Melati kalah dari pasangan ranking 1 dunia dan favorit peraih medali emas asal China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong. Mereka kalah straight game alias dua game langsung dengan skor 17-21, 15-21.

Dari 11 atlet bulutangkis Indonesia yang tampil di Olimpiade 2020, Praveen dan Melati menjadi wakil pertama yang tersingkir. 

Pramel gagal 'meledak' seperti di Paris

Saya dan Sampeyan (Anda) yang menyaksikan langsung pertandingan tersebut dari layar televisi pastinya kecewa. Ikut gregetan sepanjang pertandingan.

Sebab, kita berharap Praveen/Melati bisa tampil hebat di perempat final. Kita berharap mereka menang dan lolos ke semifinal untuk mengambil peluang meraih medali.

Saya pribadi berharap Praveen/Melati tampil 'meledak' seperti di final French Open 2019.

Kala itu, 27 Oktober 2019 di Paris, Pramel--sebutan warganet untuk Praveen/Melati, bisa mengalahkan Siwei/Yaqiong lewat rubber game. Mereka memperlihatkan ketangguhan mental luar biasa. Kalah 22-24 di game pertama, bisa menang 21-16, 21-12 di dua game berikutnya dan meraih gelar juara.

Sepekan sebelumnya, mereka juga mengalahkan Siwei/Yaqiong di perempat final Denmark Open 2019. Juga lewat kemenangan rubber game dramatis seperti yang saya tulis di tulisan ini : https://www.kompasiana.com/hadi.santoso/60feced0b34e1c0cb20351c2/jumpa-unggulan-1-di-perempat-final-praveen-melati-diminta-tampil-habis-habisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun