Sebenarnya, membuat materi presentasi, tidak jauh beda dengan membuat tulisan. Bahwa, ide cerita yang ingin disampaikan, dikemas dengan gaya bahasa yang enak dibaca/didengar. Tentunya menyesuaikan dengan audiens.
Sama seperti sebuah tulisan, kekuatan presentasi ada pada leadnya. Awalannya. Inilah kunci content is king.
Bila sampean (Anda) bisa membuat gebrakan yang dashyat di awal presentasi, Anda sudah berhasil memikat audiens.
Saya selalu terpikat dengan pemateri yang cerdas dalam memulai presentasinya. Mereka langsung mendapat perhatian saya. Dan itu juga menjadi ilmu bagi saya.
Nah, untuk bisa membuat gebrakan di awal presentasi ini macam-macam caranya.
Ada yang menampilkan slide video. Ada yang memunculkan fakta berita yang memiliki ikatan emosional dengan audiens. Ada pula yang bercerita pengalaman hingga melakukan tanya jawab dengan audiens.
Ambil contoh, saya pernah hadir dalam presentasi bertema nasib media cetak di tengah ledakan media daring dan media sosial sekira lima atau enam tahun silam.
Di awal presentasi, si pemateri itu bercerita perihal pengalamannya pergi ke Amerika Serikat beberapa tahun silam.
Kata dia, beberapa tahun lalu, dia mendapati tumpukan sebuah koran di kios koran di sana masih tinggi. Namun, ketika dia kembali ke sana beberapa tahun kemudian, tumpukan koran itu tidak lagi setinggi dulu.
Dari cerita komparasi itu, dia menyajikan gambaran nasib media cetak sekarang ini. Bagi saya, itu menarik. Sebab, saya jadi tahu bagaimana nasib media cetak di Amerika Serikat sana. Saya mendapat wawasan baru.
Cerita itu menjadi pintu masuk bagi si pemateri itu. Dia sukses mendapatkan perhatian dari khalayak yang hadir. Lantas, dia masuk ke slide slide materi presentasinya yang menarik. Plus, gaya penyampaiannya yang oke.