Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Guardiola yang Tak Pernah Kalah dan Tuchel yang Penasaran di Final Eropa

29 Mei 2021   07:52 Diperbarui: 29 Mei 2021   08:07 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Justru, dia memainkan Kevin de Bruyne sebagai 'pemain nomor 9' dengan didukung Phil Foden di kiri dan Riyad Mahrez di kanan. Strategi ini sangat berhasil. PSG kebingungan. City menang agregat 4-1 dengan trio KDB-Foden-Mahrez tampil dashyat.

Kokohnya pertahanan yang dijaga Ruben Dias dan John Stone juga menjadi alasan tampilnya City di final. Nama pertama bahkan langsung menjadi pemain penting di musim pertamanya.

Dias, bek asal Portugal yang masih berusia 24 tahun, menjadi jawaban dari pencarian Guardiola yang d musim 2019/20 gagal karena lini pertahanan yang rapuh.

Thomas Tuchel juga mengincar gelar pertamanya

Bagaimana dengan Chelsea?

Ketika menyebut frasa "selalu ada yang pertama dalam sepak bola", bukan berarti saya mendukung Manchester City di final nanti. Sebab, frasa itu juga cocok bagi Chelsea.

Memang, Chelsea sudah pernah dua kali tampil di final. Mereka juga pernah juara di 2012. Namun, tim yang tampil di final kali ini benar-benar baru.

Baru artinya, tidak ada satupun pemain di tim Chelsea sekarang yang menjadi bagian saat juara di tahun 2012 silam. Memang masih ada yang bermain seperti David Luiz ataupun Juan Mata. Tapi, mereka tidak lagi berkostum Chelsea.

Frasa selalu ada yang pertama dalam sepak bola itu juga pas disematkan kepada pelatih Chelsea, Thomas Tuchel. Pelatih asal Jerman ini mengincar gelar pertama Liga Champions setelah musim lalu kalah di final bersama PSG.

Menariknya, di Liga Inggris, Chelsenya Tuchel mampu mengalahkan Manchester City nya Guardiola. Chelsea menang 1-2 di markas City pada awal Mei lalu. Meski, kedua tim tidak tampil dengan starting XI terbaik.

Namun, itu bisa menjadi bukti bahwa Chelsea memang semakin kuat sejak kehadiran Tuchel pada 26 Januari lalu. Sebelumnya, di era Frank Lampard, Chelsea kalah 1-3 dari City di London.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun