Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

All England, Tradisi Baru PBSI, dan Membaca Peluang Kevin Sanjaya dkk

15 Maret 2021   07:49 Diperbarui: 15 Maret 2021   09:59 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya, siap tampil di All Engand Open 2021 setelah setahun tidak tampil, Kevin dan Marcus menjadi unggulan pertama di All England 2021/Foto: badmintonindonesia.org

Lalu, bagaimana peluang tujuh wakil Indonesia di All England tahun ini?

Merujuk situasi yang terjadi, pemain-pemain Indonesia berpeluang untuk melanjutkan tradisi meraih gelar di All England tahun ini. Sejak 2016, pemain Indonesia selalu juara di sana. Situasi itu salah satunya tidak tampilnya beberapa pemain top.

Di tunggal putra, Ginting dan Jonatan seharusnya bisa meraih hasil lebih bagus dibandingkan All England tahun 2020 lalu. Tahun lalu, keduanya tersingkir di putaran pertama. Padahal, keduanya masuk daftar unggulan.

Kali ini, Ginting menjadi unggulan 4 dan Jonatan jadi unggulan 5. Keduanya akan bersaing dengan tiga unggulan utama, Kento Momota, Viktor Axelsen, dan Anders Antonsen.

Merujuk pada rute jadwal All England di tunggal putra, Ginting yang ada di pool atas, bisa bertemu Momota di babak semifinal. Ini skenario yang ditunggu banyak pecinta bulu tangkis merujuk rivalitas mereka di masa lalu.

Sementara Jonatan yang ada di pool bawah, bisa bertemu Axelsen di babak perempat final. Ini akan menjadi kesempatan revans bagi Jonatan usai kekalahan di Thailand Open lalu.

Merujuk pada jadwal itu, memang, tidak mudah untuk juara. Tapi, setidaknya, mereka diharapkan bisa tampil lebih baik dibanding tahun lalu. Sebab, bila Ginting dan Jonatan tampil dalam form terbaiknya, mereka bisa melangkah jauh.

Pecinta bulu tangkis Indonesia tentu merindukan melihat tunggal putra (MS) bisa juara di All England. Sebab, sudah sangat lama, MS Indonesia tidak juara di sana.

Kali terakhir MS Indonesia yang mampu juara All England adalah Hariyanto Arbi. Pemain si "Smash 1000 Watt" ini juara di tahun 1994. Bahkan, Hari juara beruntun 1993 dan 1994.

Harapan untuk juara juga ada di ganda putri. Greysia/Apriani yang tahun lalu juga out di putaran pertama, diharapkan bisa meraih hasil lebih oke di tahun ini.

Kali ini, persaingan di ganda putri (WD) tidak akan seketat sebelumnya. Sebab, tidak ada ganda putri Tiongkok dan Korea yang selama ini menjadi pemain elit di WD.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun