Dalam wawancara dengan Badminton Indonesia, Agung mengatakan bahwa pelepasan tim bulu tangkis ke All England ini adalah tradisi baru yang ia coba ciptakan untuk memberi suntikan semangat kepada atlet-atlet yang akan bertanding.
Agung menganggap All England merupakan kejuaraan yang prestisius. Karenanya, PBSI menurunkan pemain-pemain terbaik yang dimiliki.
Dia juga memahami, tidak mudah bagi atlet untuk mempersiapkan diri dan bertanding di masa pandemi. Namun, dia juga mengingatkan bahwa pandemi bukan alasan untuk tidak menampilkan permainan terbaik. Dia memotivasi para atlet mengusung semangat "Bertanding Untuk Menang".
"Namun, tadi sudah ditekankan bahwa ini bukan alasan bagi teman-teman yang akan dikirim ke sana untuk tidak menunjukkan performa terbaik. Sebab, mereka tidak hanya berlaga di level internasional tapi di pundak mereka ada nama bangsa ini yang dibawa dan dipertaruhkan," ujar Agung.
Tradisi baru pelepasan atlet sebelum tampil di All England itu mendapat respons bagus dari para atlet. Mereka senang, disela kesibukannya, pak Ketua Umum PP PBSI hadir langsung untuk melepas mereka.
"Semoga dengan kehadiran dan suntikan semangat dari Pak Agung, bisa menjadi motivasi lebih buat kami sebagai pemain yang akan berlaga di All England," ujar Ginting.
"Kami senang Pak Agung hadir. Semoga bisa menjadi motivasi untuk kami memberikan yang terbaik bagi Indonesia," sambung Marcus Gideon, yang diamini Kevin Sanjaya.Â
Tampil di kompetisi elit yang persaingannya ketat seperti All England, pemain memang membutuhkan motivasi ekstra. Apalagi di masa pandemi.
Merujuk pengalaman tampil di Thailand Open pada Januari lalu, pemain harus melakoni serangkaian protokol kesehatan ketat, baik selama di hotel, saat berlatih, hingga saat bertanding. Mereka juga melakoni beberapa kali tes swab.
Nah, dengan adanya perhatian dari PP PBSI, mereka tentu merasa mendapat perhatian lebih. Diharapkan, perhatian tersebut memotivasi mereka untuk "meledak" di lapangan.
Indonesia Berpeluang Meraih Gelar