Dan memang, rayap merupakan salah satu hama yang dapat mengganggu kekokohan bangunan. Rayap gemar menggerogoti bagian konstruksi bangunan yang terbuat dari kayu.
Apalagi, kondisi iklim Indonesia yang hangat tapi lembab. Sangat disukai rayap untuk berkembang biak.
Dari pengalaman bersinggungan dengan rayap, penting bagi kita untuk mengenali titik-titik bangunan atau benda di rumah yang rawan serangan rayap.
Semisal kusen pintu yang berada di luar rumah, lebih rawan terserang rayap dibandingkan di dalam rumah. Ini karena kusen kayu di luar rumah berhubungan langsung dengan tanah.
Lantai kayu juga rawan terhadap serangan rayap dibandingkan jenis lantai lainnya. Terlepas dari sifatnya yang mampu menahan dingin maupun panas dan memiliki tampilan cantik.
Termasuk tentunya penyangga atap dan plafon yang berbahan material kayu. Juga lemari dan sejenisnya.
Sebenarnya, kita bisa memperhatikan tanda-tanda bila beberapa bagian di rumah kita diserang rayap.
Seperti tanda-tanda kusen yang telah diserang rayap. Umumnya muncul retakan di kusen. Adanya kotoran di sekitar kusen. Juga munculnya garis cokelat menyerupai tabung lumpur kecil yang memanjang sepanjang dinding dan kusen.
Untuk lantai kayu, konon lebih sulit untuk mendeteksi serangan rayap dibandingkan dengan kusen. Namun, kita bisa memperhatikan kualitas lantai kayu.
Semisal bila mendengar lantai kayu berdecit atau terasa kosong ketika diketuk, berarti bagian lantai tersebut perlu diperiksa apakah telah diserang rayap. Khusus untuk lemari yang berpotensi jadi korban rayap, usahakan untuk rutin mengecek "dalamnya" lemari.
Merujuk pengalaman, saya dulu tidak menyangka lemari di rumah bakal "habis" digerogoti rayap. Sebab, tampilan dari luar tidak ada masalah.