Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Ayah "Lebih Keren dari Google" Selama di Rumah Saja

15 April 2020   08:35 Diperbarui: 15 April 2020   13:32 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seruan bekerja dari rumah, menjadi kesempatan bagus bagi para ayah untuk menjadi 'ayah sesungguhnya'. Ayah yang tidak hanya pandai bekerja mencari nafkah. Tapi juga ayah yang dekat dengan anak-anaknya/Foto: lifestyle.okezone.com

Pekan ini menjadi pekan keempat, atau sudah genap sebulan sejak pemerintah menyampaikan seruan di rumah saja demi membatasi ruang penyebaran Virus Corona. Ya, terhitung sejak 16 Maret lalu, Presiden Joko Widodo menyerukan agar kita memindahkan aktivitas yang biasanya di luar rumah, kini dikerjakan dari rumah.

Jadilah kita bekerja dari rumah. Memberesi pekerjaan dari rumah. Anak-anak pun belajar dari rumah sebagai pengganti belajar di sekolah yang ditiadakan. Beribadah pun dilakukan rumah.

Saya masih ingat, di awal-awal pemberlakuan belajar di rumah tersebut, ada banyak curhatan kawan-kawan di laman media sosialnya. Utamanya kawan perempuan yang sudah menjadi ibu.

Mereka curhat pengalaman setelah anak-anaknya harus belajar di rumah. Peran mereka jadi bertambah. Selain ibu rumah tangga yang tugasnya memberesi urusan rumah, mereka kini juga jadi 'guru les' dadakan karena membantu anak-anaknya mengerjakan tugas-tugas dari gurunya.

Mereka juga menjadi 'sutradara dadakan' demi membantu anak mengerjakan tugas membuat video. Bahkan, bukan hanya sutradara yang mengatur konsep video, tapi juga menjadi pengarah gaya. Hingga 'tukang ambil gambar' ketika anak-anak sudah siap tampil.

Malah, ada kawan yang curhat bila selama di rumah, nafsu makan anak-anaknya bertambah berlipat-lipat. Bila biasanya hanya sarapan sebelum berangkat sekolah lantas makan siang atau malam, kini makannya tidak mengenal jam. Bila tidak ada kerjaan, makan seolah jadi pelampiasan.

Jadilah para ibu di rumah kini jadi lebih rajin memasak. Bukan hanya memasak menu makan harian beserta sayur dan lauknya. Tapi juga berkreasi membuat kue-kue dan camilan sebagai pendamping anak-anak menjalani waktu di rumahnya.

Itu belum lagi bila ada 'permintaan aneh-aneh' dari suami yang juga berada di rumah. Maksudnya permintaan aneh-aneh, minta dibuatkan camilan tak terduga sebagai pendamping bekerja.

Malah, karena suami bekerja di rumah dan sepanjang hari berdekatan dengan istri, dari situ muncul ujar-ujaran: "corona nya negatif, tapi istrinya positif". Maksudnya, istrinya hamil lagi gegara suami bekerja dari rumah hehe.

Peran sebagai ayah selama bekerja dari rumah

Terlepas dari ujar-ujaran itu, ketika semua anggota keluarga di rumah, menurut saya ada pertanyaan yang penting untuk dimunculkan. Bila para ibu perannya sudah 'triple dobel' seperti itu selama seruan berada di rumah, bagaimana peran sebagai ayah ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun