Bahayanya lagi, air liur orang sakit bisa menempel di banyak tempat di luar sana. Semisal menempel di pegangan pintu, pegangan tangga, alat makan, gelas, atau perangkat digital.
Lantas, jika anak-anak tidak sengaja menyentuh benda-benda tersebut, lalu menyentuh wajah mereka sendiri, mengucek mata, ataupun mengusap wajah orang lain, mereka semua bisa jatuh sakit. Â Â Â
Karenanya, orang tua seolah berada dalam situasi dilematis dalam memperlakukan anak-anaknya ketika bermain. Mereka tahu, bermain gawai tidak bagus bagi kesehatan.
Namun, bermain di luar kini juga dianggap tidak aman seiring maraknya informasi tentang virus Corona. Apalagi, di Indonesia sudah dinyatakan ada warga yang positif corona.
Lalu, bagaimana solusinya bagi anak-anak?
Orang tua yang khawatir berlebihan sehingga melarang anak-anaknya untuk tidak sama sekali bermain di luar rumah, tentunya juga bukan keputusan bijak.
Sebab, bila seperti itu, apalagi bila tidak disertai edukasi yang benar, anak-anak akan berontak. Malah, bila diberi gawai, sama saja mengantarkan anak-anak merasakan segala dampak buruk gawai.
Solusi yang bisa kita lakukan sebagai para orang tua adalah membekali anak-anak dengan edukasi kesehatan sebelum bermain di luar rumah.
Kita bisa memberitahu mereka tentang beberapa tindakan pencegahan yang bisa dilakukan untuk menghindari virus mematikan ini. Â
Seperti mengajak anak-anak untuk membiasakan mandi dengan sabun anti-bacterial dan mencuci tangan dengan sabun pencuci tangan setelah keluar dari rumah.
Juga mewanti-wanti anak-anak untuk jangan pernah menyentuh makanan sepulang dari bermain di luar rumah sebelum mencuci tangan. Â