Mohon tunggu...
Habib Miftahul Ghofar
Habib Miftahul Ghofar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Reader and writer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Review Skripsi Mewujudkan Keluarga Sakinah bagi Murobbi Perempuan Pondok Pesantren Perspektif Hukum Keluarga Islam oleh Habib Miftahul Ghofar

3 Juni 2024   23:06 Diperbarui: 3 Juni 2024   23:22 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saya memilih skripsi ini sebab topik yang dibicarakan bagus dan unik, terlebih saya berlatar belakang pesantren dan ingin mengetahui lebih lanjut mengenai bagaimana upaya mewujudkan keluarga sakinah pada murobbi atau ustadz yang ada di pesantren dan akan menjadi pengetahuan yang baik untuk bisa diaplikasikan dalam kehidupan penulis di masa mendatang.

C. Isi

Penelitian ini mengeksplorasi beberapa aspek utama. Sebelum membahas aspek-aspek yang lain alangkah baiknya kita mengetahui arti dari Sakinah itu sendiri. Menurut M. Quraish Shihab, kata sakinah terambil dari bahasa Arab yang terdiri dari hurufhuruf sin, kaf, dan nun yang mengandung makna "ketenangan" atau antonim dari kegoncangan dan pergerakan. Berbagai bentuk kata yang terdiri dari ketiga huruf tersebut kesemuanya bermuara pada makna di atas. Misalnya, rumah dinamai maskan karena ia adalah tempat untuk meraih ketenangan setelah penghuninya bergerak bahkan boleh jadi mengalami kegoncangan di luar rumah.8 Jadi, kata sakinah yang digunakan untuk menyifati kata "keluarga" merupakan tata nilai yang seharusnya menjadi kekuatan penggerak dalam membangun tatanan keluarga yang dapat memberikan kenyamanan dunia sekaligus memberikan jaminan keselamatan akhir.

Keluarga yang baik dalam pandangan Islam sering disebut keluarga sakinah. Ciri utama keluarga sakinah ini adalah adanya cintaa kasih yang permanen antara suami dan istri. Hal ini berdasarkan dari prinsip perkawinan yang Mitsaqon Ghalidzan, yaitu perjanjian yang teguh untuk memenuhi kebutuhan satu sama lain. Kualitas ini juga didasarkan pada prinsip membangun keluarga, yang harus dilakukan setiap orang sesuai dengan ajaran Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, keluarga Sakinah menganut prinsip membantu dan saling melengkapi dalam membagi tugas suami istri dalam urusan keluarga dan urusan publik dengan kesepakatan bersama. Dalam Islam, setiap manusia diakui sebagai pemimpin yang masing-masing mempertanggungjawabankan kepada suaminya atau sebaliknya.9

Kesimpulannya keluarga sakinah adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah, mampu memberikan kasih sayang kepada anggota keluarganya sehingga mereka memiliki rasa aman, tentram, damai serta bahagia dalam mengusahakan tercapainya kesejahteraan dunia akhirat.

Upaya Mewujudkan Keluarga Sakinah: Penelitian ini membahas berbagai strategi yang digunakan oleh murobbi perempuan untuk membangun keluarga yang harmonis. Ini termasuk menciptakan kehidupan beragama dalam keluarga, menjaga waktu bersama, dan membangun hubungan yang saling menghormati antara anggota keluarga . Pentingnya memanajemen waktu untuk keluarga meskipun dalam situasi di tengah-tengah pesantren adalah membuat tingkat hubungan makin baik dan sejahtera.

Menciptakan kehidupan beragama dalam keluarga mengacu pada praktik-praktik keagamaan yang diterapkan dan dijaga bersama oleh anggota keluarga. Ini mencakup kegiatan seperti sholat berjamaah , membaca qur'an atau berdiskusi tentang nilai-nilai keagamaan.

Menjaga waktu bersama adalah tentang memprioritaskan waktu untuk berkumpul dan berinteraksi sebagai keluarga, meskipun dalam situasi sibuk atau di tengah-tengah kesibukan pesantren. Ini bisa berarti mengatur jadwal rutin untuk berkumpul, mengadakan acara keluarga, atau sekadar menyempatkan waktu untuk berbicara satu sama lain. Supaya komunikasi dalam keluarga tetap terjalin.

Membangun hubungan yang saling menghormati antara anggota keluarga penting untuk menciptakan lingkungan keluarga yang sehat dan harmonis. Ini melibatkan mendengarkan dengan penuh perhatian, menghargai pendapat dan perasaan satu sama lain, serta menghindari konflik yang tidak perlu.

Pemanajemenan waktu untuk keluarga, terutama dalam konteks pesantren, menekankan pentingnya mengalokasikan waktu dengan bijaksana antara kewajiban agama, pendidikan, dan kegiatan keluarga. Ini membantu memastikan bahwa anggota keluarga tetap terhubung secara emosional dan spiritual, meskipun kesibukan sehari-hari.

Indikator Keluarga Sakinah: Skripsi ini juga mendefinisikan berbagai indikator keluarga sakinah, seperti memenuhi kebutuhan spiritual dan material, serta menjadi panutan di lingkungan sekitar .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun